Author : Ujang
JARAI, LhL – Seperti diketahui bahwa antara Budaya dan Tradisi saling berkaitan, dengan definisi tradisi adalah bagian dari kebudayaan yang ada dalam kehidupan masyarakat yang berasal dari kebiasaan-kebiasaan dan warisan nenek moyang terdahulu dalam bentuk kegiatan apapun yang sudah menyatu dalam kehidupan masyarakat tertentu.
Berkaitan dengan budaya dan tradisi tersebut, hari ini, Kamis (3/11/22) bertempat di Tebat Puyang (Kolam tradisional milik bersama karya nenek moyang) di Desa Pelajaran Kecamatan Jarai, Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan melaksanakan tradisi “Bubus Tebat” (Panen Raya ikan hasil kolam tradisional) sebagai wujud mempertahankan budaya peninggalan leluhur mereka.
Kepala Desa (Kades), Idil Asha mengaku sangat mendukung pelestarian tradisi yang telah ada sejak lama, bahkan sudah menjadi budaya di desanya. Menurut dia, hasil panen bubu tebat ini nantinya akan digunakan untuk kepentingan masyarakat desa juga.
“Nantinya, ikan yang ada di dalam tebat tersebut akan dijual dan hasilnya digunakan untuk membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) masyarakat desa. Tidak hanya itu, sebelum covid-19 lokasi tebat ini juga sempat dibuat sebagai salah satu destinasi wisata desa”, kata Idl, disela-sela pelaksanaan bubus tebat.
Menyikapi tradisi bubus tebat ini, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lahat, H. Suhirdin, MM melalui Kepala Bidang (Kadib) Budaya, Bambang Aprianto, S. Pd, MH mengapresiasi antusias masyarakat Desa Pelajaran dalam mengikuti kegiatan itu. “Ya, tentunya kami berharap, supaya tradisi bubus tebat seperti ini bisa diteruskan, karena mengandung banyak nilai-nilai budaya dan sosialnya”, ujar Bambang, mengomentari.
Sementara itu, Mamang Ijal selaku saksi leluhur dan juga termasuk orang yang dituakan di Desa Pelajaran ini mengungkapkan, bahwa pihaknya tidak pernah jenuh berusaha mensosialisasikan dan mewariskan tradisi ini. Sebab, sejak ia lahir hingga sekarang budaya sepoerti sudah ada.
“Kami berharap, tebat atau kolam ini tetap selalu dijaga dan terus dilestarikan”, tutupnya.
Editor : RON