Author : HENDRIADI
Fhoto : DARMAWAN
MERAPI TIMUR, LhL – Sengketa tanah PT. BP, PT.PELONA dengan masyarakat Desa Banjar Sari, hari ini Selasa (31/1/17) berbuntut panjang. Pasalnya, puluhan personil Binmas Polsek Merapi harus turun kelapangan untuk menghindari hal hal yang tidak diinginkan.
Terpantau dilapangan, personil kepolisian yang sedang berjaga jaga bersama pemerintah Desa Banjar Sari (Kades), terkait pengukuran kembali batas tanah yang di klaim oleh warga setempat.
Kades Desa Banjar Sari, Rofi’i saat ditemui oleh lahathotline.com, berharap agar masyarakat sekitar dapat bersikap sabar di dalam mengajukan klaim perihal sengketa tanah yang sedang berlangsung.
“Saya berharap, warga jangan melakukan bentuk bentuk anarkis,” ujarnya.
Kepada pihak perusahaan, ia juga meminta agar secepatnya menindak lanjuti apa tuntutan warganya.
“Yah, kita berharap agar pihak perusahaan dapat mengerti apa yang diinginkan warga, terkait sengketa ini,” harap Rofi’i
Kapolres Lahat AKBP Rantau Isnur Eka SIK, melalui Kapolsek Merapi AKP Sofian Ardeni, saat dimintai keterangan juag berhara. supaya persoalan tuntutan warga kepada perusahaan ini dapat diselesaikan secara baik baik.
“Jangan sampai ada keributan, kita tidak inginkan ada bentuk aksi anarkis sekecil apapun,” tegasnya.
Sementara itu, salah seorang perwakilan dari pihak perusahaan yang tidak mau menyebutkan namanya, saat dimintai keterangan tidak mau berkomentar, jika dirinya belum bisa memberikan keputusan apapun terkait tuntutan warga ini.
“Nah aku dak biso kak aku jelasinyo, tanyo pimpinan kami,” ,seraya melangkah pergi.
Saat berita ini diturunkan keadaan dilapangan, terpantu petugas dan warga masih berada di lokasi. Alhasil keadaan tetap kondusif dan tidak ada gejala gejala akan timbulnya kericuhan.
Editor : UJANG SP