LAHAT, LhL – Sebagai dampak dari pemangkasan anggaran oleh Pemerintah Pusat (PP) cukup dirasakan ditingkatkan daerah, sehingga pemerintah setempat mesti berpikir guna mengenjot penerimaan pendapatan asli daerah (PAD), salah satunya target capaian Pasar Lematang yang setahunnya bisa mencapai sebesar Rp 238.361.000 atau diatas 90 persen.
“Disinilah berputaran uang terjadi, baik antara konsumen maupun penjual saling bertransaksi setiap bulannya, memang kita diberi target setahunnya Rp 238.361.000,” kata Kepala UPT Pasar Lematang, Melizar, ditemui, Jum’at (9/9).
Dikatakan, sejauh ini transaksi jual beli di Pasar Lematang sendiri setiap bulannya mampu menghasilkan pemasukan kisaran Rp 15-20 jutaan, dimana, akan disetorkan ke kas milik Pemerintah Daerah (Pemda) Lahat dalam hal ini, Dinas Pengelolaan, Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah.
“Dari sektor inilah terus kita genjot, mengingat saat ini terjadi pemangkasan anggaran, tapi tidak mempengaruhi transaksi terjadi didalamnya,” ungkap Melizar.
Melizar menambahkan, untuk kondisi Pasar Lematang sendiri, setidaknya ada 47 ruko, termasuk juga 286 kios berada di lantai satu dan 282 terdapat di lantai dua. “Untuk pedagang lapak yang ada di Pasar Lematang jumlahnya tidak menentu, karena bisa berubah-rubah setiap harinya. Kadang mereka berjualan, namun besoknya lagi tidak berjualan lagi,” pungkasnya.
Photo/Naskah : (BENS)
Editor : (UJANG, SP)