Home / EKONOMI / Harga Karet Tak Kunjung Naik, Toke dan Penyadap Banyak Menyerah

Harga Karet Tak Kunjung Naik, Toke dan Penyadap Banyak Menyerah

Athour : April

Kikim Timur, LhL – Harga karet getah di Kikim Area masih tergolong sangat rendah meski telah memasuki dua pekan bulan suci Ramadhan 2023 yang notabenenya hampir lebaran. Hal ini juga diperburuk dengan kondisi cuaca yang sering hujan, membuat petani karet tak bisa berbuat banyak.

Dewi salah seorang petani karet di Desa Karang Endah, Kecamatan Kikim Timur, misalnya, ia mengaku tidak dapat berbuat banyak dengan kondisi harga yang tidak bersahabat. Padahal, kondisi ekonominya tidak begitu mengharuskan Dewi untuk tetap bertahan dengan harga karet yang kini hanya dibandrol Rp. 8.000 per kilogram.

“Sebenarnya nyadap karet hanya sebagai sampingan, dan keluarga saya masih bertahan menyadap karet,” katanya (5/4/2023)

Baca Juga  Bupati Lahat Serahkan Secara Simbolis Bantuan Kursi Roda Kepada Disabilitas Dari Pihak PT DAS

Lanjutnya, dengan harga segitu, sebenarnya penghasilan dari menyadap karet masih dikatakan menguntungkan dengan hitungan kerja satu hingga dua jam. Tetapi kembali kepada para petani masing-masing.

“Kalau ditekuni masih lumayan dengan harga segitu. Tapi kebutuhan hidup setiap orang, kan berbeda-beda,” ujarnya.

Tidak hanya sampai di situ, dengan tidak adanya kenaikan harga jual getah karet, menjadi alasan kuat para petani tidak menekuni menyadap karet lagi.

“Kalau dulu di mana-mana ada yang namanya toke getah. Sekarang tinggal satu dua saja. Yang banyak itu, toke sawit,” ujarnya.

Kondisi ini juga semakin diperparah dengan masuknya musim penghujan yang kerap melanda Kabupaten Lahat, khusus nya di wilayah Kikim Area sejak mendekati akhir tahun 2022 yang lalu.

Baca Juga  Satresnarkoba Polres Lahat Bekuk Pemilik Ladang Ganja Di Desa Jemaring Kecamatan Jarai

“Sudah hampir lima bulan ni, hujan terus di daerah kami ini. Kalau sudah gitu, getah yang dihasilkan di batang jadi jauh berkualitas dan juga kurang bagus”, cerita Dewi.

Sementara itu, Rahmat selaku salah satu Toke Karet mengaku, meski harga penjualan mengalami sedikit penurunan namun untuk jumlah tonase perolehannya dalam menekuni profesi sebagai pedagang karet justru meningkat.

“Kalau sebelumnya saya dapat tidak sampai 10 ton, sekarang 13 ton, karena toke karet di sini sudah banyak yang nyerah. Namun dengan harga yang masih rendah seperti sekarang ini, saya sedikit lesu mas. Apalagi ini sudah masuk bulan suci ramadhan, tentunya banyak perlu uang untuk kebutuhan,” tutupnya.

Editor : RON

Check Also

LIHAT VIDEONYA : Harapkan Perubahan, Masyarakat di 11 Kecamatan Telah Deklrasikan Dukung YM

Author : Ujang LAHAT, LhL – Agak lain, memang. Kalau selama ini elemen masyarakat Kabupaten …

SMM Panel

APK

Jasa SEO