Author : LIS
LAHAT, LhL – Disiplin yang tinggi, selalu diterapkan sosok putra asli Kabupaten Empat Lawang ini, betapa tidak, ketika menjabat Sekretaris Daerah (Sekda), dirinya menerapkan hal tersebut kepada seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan memang tidak bisa ditawar-tawar lagi.
“Disiplin tidak bisa ditawar-tawar bagi PNS yang ada di Empat Lawang, harapan saya semoga, semua diam ditempat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya, juga atribut penuhi, biar memberikan suri tauladan kepada bawahan dan masyarakat,” ujar pejabat visioner ini ditemui, di ruang kerjanya, Senin (13/2).
Selain itu, kendaraan dinas harus dipelihara, tapi, kenyataannya banyak yang sudah buram, tabrakan tidak dibenahi, suatu citra yang tidak bagus, diberikan amanah untuk dipatuhi, apabila ada yang salah agar dapat diperbaiki.
“Masyarakat yakin kepada kita, dan mereka mencintai apa yang telah dilaksanakan, demikian pula, lingkungan kantor wajib apel pagi, pelaksana pekerjaan, tugas-tugas mesti dirampungkan sebelum libur Sabtu-Minggu,” ungkap HM Eduar Kohar.
HM Eduar Kohar menambahkan, duduk di kursi dengan memeriksa dan menyelesaikannya, jangan sampai ada berkas tinggal di atas meja, prinsip tinggal satu menit maka akan berdampak kepada menit-menit berikutnya, jam-jam berikutnya, hari-hari berikutnya, tahun-tahun berikutnya bahkan terbengkalai.
“Hal tersebut tidak boleh, harus dikaji, suatu organisasi dikelola oleh administrasi, dimana, manusia harus memahami, bahwasanya administrasi adalah seni, seni itu adalah indah apabila dikembangkan, menurut Prof DR Sondang Siagian, Prof DR Sudanar. Disertai niat yang ikhlas, makanya tidak ada rasa tertekan, capek, jenuh, selalu berkembang. Keberhasilan diawali dari disiplin diri dan atasan,” jelasnya.
Ia menambahkan, hak-hak untuk atasan harus diberikan, pelaksana kewajiban pun demikian dipenuhi, untuk menuju Empat Lawang BEERES (Bersama Eduar Empat Lawang, Religius, Elok dan Sejahtera).
“Religius, cerdas yang naluri yang imani, elok dan indah, saling menghargai, pekerjaan tidak ada tertunda, mendiskriditkan orang paling tidak mau, tunjukan ini dada saya, bekerja dengan baik baru bisa mengembangkan diri, berbudidaya kalau petani, pun PNS pandai berkreasi menyiapkan data elok dan indah,” beber bapak tiga anak ini sumbringah.
Setelah itu, menuju sejahtera, ada dengan aparatur, dimana, eksekutif, legislatif dan yudikatif mesti bekerjasama, koordinasi dan bersatu. Untuk menuju rasa aman. Oleh sebab itu, memenuhi panggilan hati, guna mengabdi di bumi kelahiran.
“Insya Allah, apabila diperlukan siap untuk berkomunikasi bersama-sama masyarakat, pemerintah, bahkan kandidat yang ingin menampilkan diri, siapapun yang diamanahkan silahkan saja. Yang penting kita, menampilkan diri, apa visinya dulu, kalau hanya sekedar berebut kekuasan, uang dan lain sebagainya lebih baik jangan dipemerintahan, alangkah baiknya berusaha bertani maupun jasa dan usaha-usaha lainnya,” jelasnya.
Dia mengemukakan, apabila total untuk pengabdian, semua hobi-hobi untuk tidak diikutsertakan, semua kegiatan rumah tangga dihilangkan, curahkan sepenuh hati, jiwa dan raga dalam melayani masyarakat, kalau ingin berhasil, meloncat sebelum memandang.
“Artinya, Apa yang belum dikerjakan orang lain telah dilaksanakan, belum dipikirkan sudah terlaksana, serius akan memberikan petunjuk oleh Allah SWT dan solusi terbaik dengan memberikan niat yang baik, dan seorang PNS harus mencerminkan hal tersebut,” tandasnya.
Editor : UJANG, SP