LAHAT, LhL – Tidak kurang dari 30 orang orang pelajar “berjatuhan” saat mengikuti Upacara peringatan HUT Korpri ke-45, PGRI ke-71, Hari Guru Nasional, Hari Kesehatan Nasional ke-52 dan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional 2016 di lapangan Seganti Setingguan (eks MTQ), Selasa (29/11).
Pasalnya, mereka tidak kuat berdiri berjam-jam di lapangan, sehingga sebagian dari mereka ada yang roboh di barisannya lantaran pingsan dan ada pula yang masih mampu berjalan menuju mobil ambulance seraya dipapah oleh petugas medis.
Dari puluhan peserta upacara yang “berjatuhan” itu, kebanyakan mereka didominasi oleh pelajar SMP. Diduga, ketidakkuatan puluhan peserta mengikuti upacara itu disebabkan karena perut mereka yang dalam keadaan kosong. Sebab, rata-rata dari mereka mengaku tidak sarapan pagi sebelum mengikuti upacara.
“Idak sarapan lagi tadi, kak,” tutur Septa, salah seorang pelajar yang terpaksa dibawa ke luar barisan lantaran merasa tidak kuat lagi mengikuti upacara.
Belum lagi, dikatakan remaja perempuan yang duduk di kelas IX salah satu SMP Negeri ini, dirinya pukul 06.30 WIB sudah mulai berangkat menuju Lapangan Upacara ‘Seganti Setungguan’. Dan pada pukul 07.00 WIB, sudah harus berdiri di barisan upacara.
Berbeda halnya dengan Megi Anjasmara, salah seorang pelajar yang juga harus dibawa ke luar barisan karena tidak kuat lagi mengikuti upacara. Pelajar kelas VIII salah satu SMP Negeri ini mengaku sudah sarapan sebelum berangkat upacara.
“Sarapan mie be aku tadi, kak,” tutur Megi yang masih tampak pucat saat disambangi.
Dikatakan Megi, dirinya bahkan sudah berada di Lapangan Seganti Setungguan sejak pukul 06.10 WIB. Namun diakuinya, setiap kali mengikuti upacara, dirinya memang sering pingsan.
Pantauan di lapangan, selain pelajar SMP, dari mereka yang “berjatuhan” saat mengikuti upacara tersebut juga terdapat beberapa orang diantaranya pelajar SMA dan mahasiswa salah satu perguruan tinggi. Bahkan, terlihat juga diantara mereka terdapat sejumlah guru. Untuk mengantisipasi hal ini, pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) sendiri telah menyiapkan setidaknya delapan unit mobil ambulance beserta petugas medis yang ‘standby’ di lapangan.
Sementara itu, masih berdasarkan pantauan di lapangan, akibat banyaknya peserta upacara yang “berjatuhan” ini, barisan upacara pun tampak tidak lagi teratur dengan rapih. Bahkan, sebelum upacara selesai, para peserta tampak sudah banyak yang mulai meninggalkan barisannya.
Photo/Naskah : (BENS)
Editor : (UJANG, SP)