TANJUNG SAKTI, LhL – Dalam rangka meningkatkan mutu, serta hasil panen yang memuaskan, pihak pemerintah kabupaten (pemkab) Lahat, melalui leading sectornya, Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (TPH), terus berupaya semaksimal mungkin baik didalam pendistribusian bibit, obat-obatan, pupuk, sampai pada proses pengawasan terus ditingkatkan. Bahkan sampai ke pelosok-pelosok desa sekalipun.
Upaya ini, seperti yang terpantau pewarta pada hari Sabtu (6/8), tampak tim secara langsung dipimpin oleh Kadis, Ir H Hapit Padli MM kembali ‘menyambangi’ beberapa lokasi persawahan warga yang ada di Kecamatan Tanjung Sakti, tepatnya Desa Masam Bulau, yang beberapa waktu lalu diisukan terkena serangan hama penyakit Kepik, hingga menimbulkan keresahan dan kekhawatiran ditingkat petani. “Benar. Kita kembali secara langsung mendatangi beberapa lokasi sawah yang sempat diisukan terserang hama kepik. Hari ini, kedatangan tim sendiri demi secara langsung memberikan bantuan pengobatan atau racun untuk hama tersebut, sekaligus memantau sejauh dan separah mana kasus yang ada dilapangannya,” kata Hapit Padli.
Saat dilokasi, tim langsung mengajak beberapa petani yang diduga sawahnya sudah terserang hama kepik, kemudian dilakukan upaya penanggulangannya, guna meminimalisir hamanya. Namun, dari angka serangan hama sendiri, bisa dikatakan hanya sebagian kecil saja yang mengalami serangan hama kepik itu. “Saat ini hama jenis kepik ini bukanlah lagi merupakan hal yang mengkhawatirkan, dalam artian bisa segera dinetralisir. Bahkan, setalah kita lakukan pengawasan, persentase padi milik warga sendiri bisa dikatakan sangat dikit jumlahnya, dan kami yakin takkan begitu berpengaruh,” terangnya.
Sedangkan, Kabid Sarana dan Prasarana TPH, Megawati juga membenarkan bahwa, untuk kasus persawahan yang ada dikawasan Tanjung Sakti sudah dilakukan upaya penanggulangan secepatnya, sehingga diyakininya pula takkan sampai mempengaruhi hasil ataupun tingkat capaian panen warga yang ada. “Saat ini ada hal yang bisa dikatakan membanggakan, di areal persawahan yang bisa diperkirakan sekitar 200 hektaran dilapangan keseluruhan di kawasan Tanjung Sakti sendiri, perkembangannya begitu signifikan, dan tak lama lagi, para petani sendiri bakalan melakukan pemanenan,” bebernya.
Dilain pihak, Yansah (51), salah satu petani yang dimintai komentarnya mengaku sangat puas dengan angka pertumbuhan padi di musim tanam tahun ini. diyakininya, nanti akan ada peningkatan hasil pertanian dikalangan petani. Tinggal nanti dimintanya adalah mengenai kestabilan harga saja yang mesti diawasi pihak pemerintah. “Kami bangga, respons cepat ditunjukkan pihak dinas terkait atas laporan kami, semoga saja perhatian ini bisa tetap ada kedepannya,” pungkasnya.
Photo/Naskah : (RUS)