Autjor : Repi Black
PAGARALAM, LhL – Agaknya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Pagaralam dengan tim kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Besemah, terkesan menutup nutupi hasil tes kesehatan Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) yang akan bertarung pada Pileg 2019 ini. Sebab ini sesuai dengan ketentuan salah satu syarat, Bacaleg harus sehat jasmani.
Anehnya, salah satu Bacaleg yang kini masih menjabat dan menduduki posisi yang menentukan, meski kondisi kesehatannya dipertanyakan malah lolos dan diterima oleh KPU dan sudah terdaftar di daftar calon sementara (DCS).
Komisioner KPU yang membidangi, Hendri ketika dikonfirmasi hal tersebut beberapa waktu lalu di ruang kerjanya mengatakan, pihaknya hanya menerima berkas dari tim kesehatan dari rumah sakit.
“Masalah memenuhi syarat kesehatan jasmani atau tidak, seseorang Bacaleg, ya dari Tim Kesehatan,kami hanya terima berkas dan tidak berhak mencari pembanding. Ternyata berkasnya memenuhi syarat, ya diterima”, urainya.
Ketika dicecar, apakah ada kewenangan KPU mengoret atau mendiskualifikasi bacaleg terkait kesehatan ?, atau mungkin SOP kesehatan..?. KPU tak berhak untuk mendisk selain juga tidak ada SOP kesehatan.
“Sepanjang berkasnya lengkap dan dinyatakan sehat dari tim, ya kami terima”, kilahnya.
Sementara Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Besemah, dokter Dian ketika dikonfirmasi pada Senin (27/08/18) usai Paripurna menyebut, pihaknya memang yang mrlakukan test kesehatan Bacaleg Pagaralam. Setelah diperiksa, hasilnya dipegang dan menjadi rahasia masing masing. Lalu diserahkan ke KPU oleh yang bersangkutan.
“Masalah diloloskan atau tidak, kan ranahnya KPU. Bukan kewenangan rumah sakit”, tuturnya.
Sementara itu, warga Pagaralam, Sahlan meminta agar KPU Pagaralam meninjau ulang dan merekomendasikan KPU Propinsi kesehatan Bacaleg R.A yang dinilainya patut dipertanyakan.
“Kondisi posturnya demikian kok bisa lolos, ini ada apa”, sindirnya.
Sahlan sangat berharap, pihak yang berkompeten mempertimbangkan dan meninjau ulang hasil test yang dikeluarkan oleh rumah sakit umum Besemah Pagaralam.
“Ini demi kebenaran”, tutupnya.
Editor : Zadi