Author : Repi Blcak
PAGARALAM, LhL – Pj. Walikota Pagaralam, Musni Wijaya menyatakan, keuangan Pemkot Pagaralam saat ini lagi kritis, sehingga pembayaran pekerjaan ke pihak ketiga atau kontraktor tersendat. Bukan saja pekerjaan tahun anggaran 2018, namun juga 2017.
“Hal ini dikarenakan dana, baik dari bagi hasil dan bantuan Propinsi belum sepenuhnys turun. Kalaupun turun, hanya sedikit”, jelas Musni, Kamis (16/08/18).
Dalam konteks ini, mrnurut dia, pihak Pemkot bukan tidak mau bayar, tetapi uangnya tidak ada.
“Mau bayar pakai apa..?, kas kita lagi kosong. Di lain pihak, sejumlah kegiatan tidak bisa ditunda seperti Pilkada, Asian Games yang tentu berpengaruh dengan kondisi keuangan”, urai dia.
Melihat kondisi sekarang, sebut Musni, bukan tidak mungkin di tahun 2019 juga akan seperti kejadian 2018.
“Memang kondisinya sudah begini”, tandasnya.
Sementara Sekretaris Asosiasi Kontraktor dan Pemborong Indonesia (Askopindo) Pagaralam, Zulfikri sebelumnya mengatakan, Askopindo Pagaralam terancam bangkrut dan gulung tikar, karena pembayaran pekerjaan tahun 2017 belum dibayar.
“Pekerjaan belum dibayar. Tidak hanya yang tahun ini yang 2017, pun juga belum dibayar. Kalau kondisi ini terus berlarut, dipastikan bangkrut”, keluhnya.
Dijelaskan Fikri, Askopindo Pagaralam sebagian besar modalnya terbatas alias kecil, kalau pembayaran terlambat lambat laun gulung tikar.
“Resiko yang kita tanggung, bisa-bisa bangrut”, tutupnya.
Editor : Zadi