Author : ADI
EMPAT LAWANG, LhL – Maraknya aksi penodongan yang dilakukan begal di Kabupaten Empat Lawang, khususnya di wilayah hukum Polsek Pendopo membuat warga merasa resah. DPRD Empat Lawang pun angkat bicara terkait keamanan di Empat Lawang yang masih memprihatinkan ini. Hal ini disampaikan langsung Iin Hendri, Jumat (06/01/2017).
Sebagai salah satu anggota DPRD Empat Lawang dari Dapil Pendopo, Iin Hendri Aksa mengatakan, aksi begal yang kian meresahkan masyarakat terutama di Kecamatan Pendopo dan sekitarnya seharusnya menjadi perhatian aparat kepolisian Resort Empat Lawang. Tindakan pengamanan terutama di daerah rawan seperti ini mesti diaktifkan. Kepolisian harusnya bertindak cepat dan segera atasi rawannya pembegalan ini.
“Kita sangat prihatin dengan kondisi keamanan, khususnya di wilayah Pendopo yang hampir setiap hari terjadi penodongan. Kepolisian harus cepat ambil tindakan, karena warga sudah merasah resah dengan kondisi seperti ini,” ungkapnya.
Aksi begal yang sudah merajalela, sambung Iin, sering kali melukai korban. Jngan dipandang sebelah mata, karena sepertinya pihak kepolisian tidak ada tindakan kongkrit. Salah satu contoh kejadian perampokan beberapa hari lalu, dengan korban, Herlian, warga kawasan belakang Pasar Pendopo yang tewas dan dibuang ke sumur. Kepolisian hendaknya bisa mengungkap dan menangkap pelakunya.
“Pelaku berkeliaran di mana-mana, tapi kepolisian tidak ada tindakan. Bagaimana warga tidak resah dengan tindakan para pelaku kejahatan yang seringkali melukai korban, bahkan hingga tewas seperti ini,” cetusnya.
Aan salah seorang warga mengaku, selalu khawatir dan cemas bila berperjalanan cukup jauh, terutama mengendarai sepeda motor, karena pengendara kendaraan roda dua kerap menjadi mangsa pelaku pembegalan. Aan berharap, kondisi seperti ini bisa ditekan oleh pihak keamanan.
“Kami selaku masyarakat biasa berharap agar ada tindakan pasti aparat. Jangan sampai pembegalan terkesan dibiarkan, sudah banyak yang menjadi korban, jangan lagi ada korban lainnya. Jelas kami merasa resah, karena siapa saja bisa menjadi korban,” ujarnya.
Editor : YADI