Author : BENS
LAHAT, LhL- Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Lahat, dr H Rasyidi Amri MT MKM menyebutkan, bahwasanya kasus angka kematian ibu (AKI) dan neonatal masih belum turun sesuai dengan target diharapkan.
“Dari data Dinkes Lahat 2015 yang diperoleh, kedudukan K1 kisaran 98,1 persen, K4 (95 persen) dan PN (95,1 persen), ini memperlihatkan cakupan pelayanan kesehatan ibu dan neonatal cukup baik,” katanya, Jum’at (30/12).
Hanya saja, sambung dia, kualitas pelayanan bagi ibu hamil dan neonatal diberikan belum berjalan dengan optimal, sehingga diperlukan peningkatan dipelayanan primer atau dasar maupun lanjutan/rujukan.
“Guna menekan terjadinya AKI selama persalinan maupun kehamilan dan upaya mempercepat penurunannya perlu dilaksanakan suatu pelayanan kesehatan komprehensif dari tingkat rumah tangga atau masyarakat,” jelas H Rasyidi.
Pun demikian, sambung H Rasyidi, peran aktif bidan desa hingga tingkat fasilitas kesehatan baik puskesmas dan rumah sakit perlu dilengkapi dan maksimal dengan mengaktifkan pelayanan antenatal terpadu.
“Maksudnya, salah satu upaya strategis dalam menurunkan AKI, dengan program terkait diharapkan dapat memberikan perlindungan secara menyeluruh, baik mengenai kehamilan dan komplikasinya, serta intervensi lain yang perlu dalam kesehatan dan keselematan ibu dan bayinya,” bebernya.
Ia mengungkapkan, ANC dilakukan minimal 4 kali selama kehamilan, ini berguna untuk menidentifikasi lebih dini keadaan ibu hamil sehingga dapat diketahui bahwa melahirkan secara norm atau beresiko.
“Disamping itu, mekanisme penanganan yang cepat dan tepat sehingga kasus komplikasi dapat dihindari, dimana, AKI dan AKB ditekan serendah mungkin,” tukas H Rasyidi.
Editor : UJANG, SP