LAHAT, LhL – Kesemerawutan parkir kendaraan di kawasan Jalan Mayor Ruslan, atau tepatnya tak jauh dari persimpangan pusat kota, pasar Lematang, dan juga tak jauh dari pos pantau Polisi, yang tampak rambu leter P terpampang jelas. Akan tetapi, justru dijadikan lahan parkir dan malahan ada petugas juru parkir yang menjaganya, dan memunguti retribusi parkiran. “Tak hanya rambu-rambu itu bae pak. Disepanjang kawasan ini kan jugo biso dijingok, kan bukannyo terminal. Faktanyo, disini justru padat dan bahkan semerawut dengan berubah jadi terminal mobil antar desa. Petugas yo diem bae, malah ditariki retribusi,” tukas WW (inisial.red) seorang tukang ojek yang dijumpai tak jauh dari lokasi, kemarin.
Selain itu, Andri (29), seorang pengguna jalan juga mengeluhkan terhadap sikap dari jajaran petugas yang ada. Mereka yang seharusnya melakukan upaya penertiban, dilapangan malah cuek dan hanya membiarkan kondisi ini terjadi begitu saja. “Kalo kayak ini, kondisinyo pasti akan tetap semerawut. Kamini sebenernyo mengharapkan nian kedepannyo jalan ini bisa lancar dan teratur, disini kan pusat kota Lahat, belum lagi sebenernyo ado deket pos polisi, kan semestinyo sudah menjadi kewajiban mereka mengawasi dan menindak, bukan hanya diam,” pungkasnya, Kamis (14/7).
Anehnya lagi, Andri menambahkan, kondisi ini sendiri sebenarnya sudah berlangsung dan terjadi sejak kurun waktu yang lumayan lama belakangan ini. Dirinya saja mengaku, sudah sekitar 9 tahun tinggal di Lahat, kondisi kawasan ini sama sekali tak pernah ada perubahan atau minimal semacam upaya penertiban dilapangannya, oleh pihak terkait. “Aku memang bukan aseli uwong Lahat, tapi la sekitar 9 tahun aku tinggal di lahat, kawasan ini dak pernah ado perubahan samo sekali, maseh tetap semerawut, dan kayaknyo didiemke bae,” tambahnya sedikit bernada kesal.
Photo/Naskah : (RUS)