Home / LAHAT METROPOLIS / Kecamatan Merapi Selatan / INI YANG DISUARAKAN OLEH PARA PETANI DI MERAPI SELATAN

INI YANG DISUARAKAN OLEH PARA PETANI DI MERAPI SELATAN

MERAPI SELATAN, LhL – Tak ubah seperti di kawasan masyarakat petani daerah lain, sebagian besar masyarakat  Desa Tanjung Beringin, Kecamatan Merapi Selatan, Kabupaten Lahat memanfaatkan lahan milik mereka untuk di tanami dengan pohon kopi dan pohon karet sebagai tumpuan harapan biaya kelangsungan kehidupan bagi mereka dan keluarga.

selatan3

Seperti sebuah sekelumit sejarah kehidupan masyarakat petani setempat yang berhasil ditelusuri oleh tim LhL, di mana warga Desa Tanjung Beringin ini yang kesehariannya mencari nafkah dengan menggantungkan hidup sebagai penyadap karet dan hasil kopi dari musim ke musim.

selsatan

Keluhan dan kendala, pun tak jarang menjadi sahabat bagi mereka dalam melakoni kehidupan sebagai petani kopi dan karet. Terutama hal hal yang berkaitan dengan tinggi biaya perawatan serta pengelolaan biji kopi dan getah karet itu sendiri. Sementara harga jual dari produksi komuditi yang mereka hasilkan masih tergolong rendah, jika dibandingkan dengan harga yang ada di daerah lain.

selatan4

Yanto, salah seorang petani karet di Desa Tanjung Beringin, Kecamatan Merapi Selatan, yang mengeluhkan harga jual beli karet yang sangat murah sekali, dengan  harga jualnya berkisar antara Rp 4000 sampai Rp 4500 perkilo gramnya. “Kami sebagai petani karet sangat berharap sekali agar harga jual karet lebih tinggi lagi, sebab kami memerlukan pupuk untuk perawatan pohon karet agar tanamannya subur. Apalagi harga pupuk sekarang mahal, berkisar antara 110,000; sampai 150,000; perkantung merk jenis pupuknya, Ditambah lagi biaya kebutuhan pokok yang sangat mahal”, keluhnya Yanto, yang berhasil dibincangi LhL.

Baca Juga  Tahap II, Perkara Dugaan Korupsii DD Perangai Dipastikan "Melenggang" ke Pengadilan Tipikor

selatan2

Tak hanya Yanto, Sri Hartuti, yang saat itu sedang menampi biji kopi untuk dipisahkan dari kulit dengan bijinya, agar dapat di jual. Dirinya juga sangat menyayangkan harga jual kopi di desanya perkilo gram hanya berkisar antara 17,000 rupiah. Sedangkan menurut dia, kalau dijual di pasar Lahat harganya mencapai 18,000 rupiah sampai 19,000 rupiah. “Harga ini kan,  sangat lumayan selisihnya. Tapi apa hendak di kata, namanya juga dijual di desa. Untuk mencapai  pasar Lahat memerlukan ongkos dan biaya”, keluhnya kepada tim LhL Selasa (14/6).

Baca Juga  KOBARAN API HANGUSKAN PUNCAK BUKIT BESAK

Masyarakat disekitar Desa Perangai dan Desa Tanjung Beringin sangat berharap mengharapkan agar pemerintah dapat menstabilkan harga jual hasil perkebunan mereka. “Ya, semoga saja harga jual kopi dan karet ini dapat di stabilkan dengan biaya pengeluaran kami”, ungkap Yanto lagi.

Ditanya tentang sosok kepemimpinan seorang H Aswari sebagai Bupati Kabupaten Lahat. baik Yanto maupun Sri Hartuti sangat kagum dengan gaya kepemimpinanya yang dikenal sangat merakyat. Bahkan mereka berkeyakinan Bupati Lahat yang sekarang dijabat oleh H Aswari, akan mampu untuk menjadi figur peninpin yang menjadi panutan. “Kami sangat bangga dengan sosok kepemimpinan  beliau, yang sudah terbukti sangat banyak kemajuan.dalam membenahi Kabupaten Lahat kedepan untuk lebih baik. Siapa tahu nanti pria yang biasa di sapa Kak Wari ini, bisa berkunjung ke desa kami”, undang kedua patani ini, sembari tersenyum dalam candanya.

Photo/Naskah : (I’in)  

Check Also

Pj Bupati Lahat Hadiri Musrenbang RKPD Lahat 2025 Merapi Area

Author : RIO P LAHAT – PJ. Bupati Lahat Muhammad Farid S. STP. M. Si …

SMM Panel

APK

Jasa SEO