Author : Ujang
LAHAT, LhL – Hampir setahun belakangan, nama Aktivis sekaligus praktisi hukum dan politikus muda, Mahendra Reza Wijaya, SH memang seringkali muncul diberbagai akun media sosial.
Kemunculan sosok muda ini, bukan semata-mata untuk mendulang popularitas semata, melainkan dengan niat tulus ingin menyampaikan kritikan serta teguran pada Pemerintah Kabupaten Lahat, agar lebih baik lagi dalam membangun daerah secara fisik maupun non fisik.
Namun di balik kegiatannya itu, dirinya harus rela kehilangan sebuah mobil Ertiga BG 1017 EQ miliknya yang dibakar Orang Tak Dikenal. Pembakar mobil tersebut terekam CCTV, di mana pelaku diduga telah menyiramkan bahan bakar ke sekeliling mobil berpakaian jaket hitam dan menggunakan helm.
Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 01.30 Wib di Jalan Rejang, Kelurahan Bandar Agung, Lembayung, Kota Lahat Kabupaten Lahat pada Jumat (29/9/2023) dini hari.
Dalam keterangannya, Mahendra Reza Wijaya sudah melaporkan kejadian tersebut ke Polres Lahat dan membawa bukti rekaman CCTV.
“Namanya juga musibah, ya terima dengan ikhlas saja,” kata Mahendra.
“Tapi karena ini sebuah kesengajaan dibakar jadi saya laporkan ke Polisi dan itu bisa dilihat di CCTV yang saya serahkan ke Polisi,” imbuhnya.
Mahendra menyampaikan, belum mengetahui motifnya. Namun ia menduga, ada kaitannya dengan pilihan pilitik yang diambilnya dan juga karena sering mengkritik.
“Entah apa alasannya membakar mobil saya, bisa jadi mungkin karena saya sering mengkritik di media dan mendukung Yulius Maulana sebagai calon Bupati Lahat. Namanya juga di tahun politik, biasa kejadian kayak itu,” terangnya.
Lebih lanjut, Mahendra menuturkan tidak akan pernah merubah sikapnya sekalipun sudah kejadian pembakaran mobil miliknya.
“Saya tidak gentar sedikitpun dan tidak akan mengubah sikap saya walaupun saya diteror dengan membakar mobil saya,” tegasnya.
Terakhir, Mahendra menyerahkan pengungkapan kasus tersebut ke Polres Lahat untuk menangkap pelakunya.
“Saya serahkan ke Polisi aja untuk mengungkap dan menangkap pelakunya,” tandasnya.
Mahendra menegaskan, bahwa musibah yang menimpa dirinya ini merupakan bagian dari tanggungjawab sosial yang harus diembannya sebagai seorang aktivis, politikus dan praktisi hukum.
“Bagian dari resiko Politikus sekaligus Aktivis Hukum (Pengacara)”, tutup dia.
Editor : RON