Author : Nopi
LAHAT, LhL – Semenjak Covid-19 melanda, hampir setiap sendi perekonomian menjadi porak poranda, tidak terkecuali para petani kecil yang ada di pedesaan. Hal tersebut membuat masyarakat harus berjuang ekstra untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.
Serupa juga dirasakan Ahmad (67) warga Dusun Bemban, Desa Lubuk Atung, Kecamatan Pseksu, hingga sekarang dampak dari pandemi Covid-19 benar-benar dirasakan oleh Ahmad. Beruntung ia memiliki kepandaian dalam membuat kerajinan tangan, seperti yang dilakukannya saat ini.
Saat ini Ahmad mencoba mengisi waktu luangnya sepulang dari menyadap getah karet dengan membuat alat penangkap ikan berupa bubu. Terlihat dengan terampil tangannya merangkai satu persatu bahan pembuat bubu.
“Mengisi waktu luang sepulang dari mencari rejeki harian, daripada bengong di rumah mending berkreatifitas membuat bubu ini, hitung hitung bisa membantu ekonomi keluarga,” terang Pria berumur ini, Kamis (04/08/2022).
Menurutnya aktivitas seperti ini dilakukannya dengan senang hati, mengisi waktu luang dengan kreativitas yang menghasilkan rupiah.
Mengenai harga bubu yang dibuatnya itu, Ahmad menerangkan, harganya bervariasi sesuai dengan ukuran besar kecilnya.
“Harga bubu ini bervariasi mulai dari seratus ribu rupiah sampai dua ratus ribu, yang seharga seratus itu untuk sungai kecil dan anak sungai, yang dua ratus itu untuk sungai sungai besar, seperti sungai Lematang dan Kikim,” tambahnya.
Sementara untuk pemasarannya sendiri Ahmad akan menjual hasil karyanya ke Kikim dan Merapi. “Berhubung bubu yang saya buat kali ini adalah yang berukuran untuk sungai besar, maka saya akan jual ke Kikim dan Daerah Lematang seperti Merapi,” ucapnya.
Ia berharap, semua bubu buatannya bisa laku terjual. “Harapan saya bubu-bubu ini nanti bisa habis terjual, sehingga saya bisa bikin yang baru lagi dengan lebih semangat, sehingga kehidupan kami bisa terbantu dengan kerajinan bubu ini,” tukasnya.
Editor : Ron