Author : LIS
LAHAT, LhL – Sekretaris Daerah (Sekda) Lahat, H Nasrun Aswari SE MM mengatakan, pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) harus dideteksi sejak dini, dengan cara bekerjasama baik lintas sektoral maupun masyarakat, dimana, sesuai data hingga akhir Januari 2017 tercatat tiga kali kebakaran.
“Keseriusan dan tanggap responsif terhadap permasalahan karhutla, dimana, 2015 cukup menjadi prioritas, hampir setiap kecamatan ada hotspot walaupun tidak separah seperti di Kabupaten Banyuasin, Ogan Ilir dan daerah lainnya,” katanya, Senin (30/1).
Ia menyampaikan, kebakaran hutan sudah menjadi persoalan nasional, dan lahat tidak menjadi penyumbang masalah karhutla, tentu harus ada tim kerja bersama.
“Antara Pemerintah, Polri, TNI, dan dunia usaha, terutama sekali camat yang memiliki wilayah kerja, saling bahu membahu,” ungkap H Nasrun.
Sementara itu, Kapolres Lahat, AKBP Rantau Isnur Eka Sik melalui Kabag Ops, Kompol Heri Lawata SH menyebutkan, untuk mengatasi permasalahan karhutla, jangan sampai terjadi kebakaran di wilayah kerja Kabupaten Lahat.
“Melalui rakor ini lintas sektoral, lahan sama dengan Kabupaten OKI semua gambut, oleh sebab itu, penekanan adanya karhutla, terutama warga di ada di kecamatan dan desa agar tidak membakar hutan membuka lahan secara tradisional,” paparnya.
Pada satu sisi, individu dari pemilik lahan tersebut, namun, menjadi dampak sangat luas dilihat ini baik media cetak dan elektronik, banyak negara tetangga banyak membuat komplain penghasil asap.
“Oleh sebab itu, pemerintah dari awal melaksanakan pencegahan kebakaran di Indonesia, baik di Riau dan Kalimantan selalu menjadi kawasan dari karhutla,” pungkas Kompol Hery.
Edtitor : UJANG, SP