LAHAT, LhL – Ketua Dewan Pimpinan Komisariatan (DPK) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Lahat, Asadullah S.Kep Ners mengatakan, seperti yang diungkapkan Kementerian Kesehatan (kemenkes), saat ini Indonesia sedang menghadapi tantangan besar yakni masalah kesehatan berupa tingginya tiga indikator penyakit. “Masih banyaknya penyakit infeksi, meningkatnya penyakit tidak menular (PTM) dan masih adanya penyakit yanf seharusnya di era 90an sudah besas, diantaranya, ISPA, TBS dan Diare,” katanya, Sabtu (19/11).
Ia menambahkan, namun perubahan gaya hidup karena transisi lepidemiologi, menurut data 2015 setidaknya ada penyakit stroke, kanker dan Diabetes Militus (DM) justru menduduki peringat kertinggi dari jumlah penderita dan penyebab kematian. “DPK PPNI dengan ini siap menyukseskan layanan kesehatan menuju Lahat sehat 2018,” ungkapnya, Sabtu (19/11).
Senada, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PPNI Kabupaten Lahat, H Firmansyah SE mengungkapkan, berdiri sejak lama, tetapi akses baru tahun ini, kedepan Maret memperingati hari PPNI, anggota PPNI berjumlah terdaftar secara online di pusat 579. “Setidaknya ada 287 peserta seminar, sebagian anggota barisan terdepan dalam pelayanan kesehatan,” katanya.
Besar harapan, sambung dia, keberadaan PPNI dalam rangka meningkatkan kemampuan perawat professional dalam melayanan masyarakat kabupaten lahat. “Asuhan keperawanan memilih teman DM sangat ini di masyarakat indonesia menjadi sorotan paling serius dalam mengantisipasi dari penyakit tersebut,” tukas H Firmansyah.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Lahat, H Nasrun Aswari SE MM menyampaikan, kemampuan professional perawat dalam memberikan pelayanan kesehatan sekaligus penanganan pasien baik di RSUD maupun puskesmas. “Apabila terlayani dengan baik maka masyarakat merasa puas, berarti Pemerintah Daerah (Pemda) Lahat berhasil apapun organisasi profesi pada prinsipnya bisa melaksanakan apabila sudah ada sertifikasi layak dalam menjalankan tugasnya,” paparnya.
Ia menyampaikan, jangan hanya sekedar kegiatan formalitas belaka, tapi menambah wawasan serta kode etik dapat diterapkan, terutama sekali bidang pelayanan kesehatan menjadi hak pokok warga negara. “Terjadi kesengajangan antar perdesaan dan perkotaan, dikarenakan jarak, topografi, sosial sehingga sulit didistribusikan secara merata. Dan pola hidup ini perlu disampaikan kepada masyarakat, supaya diatur dan terhindari dari penyakit mematikan dan menular,” pungkas H Nasrun.
Photo/Naskah : (BENS)
Editor : (UJANG,S P