LAHAT, LhL — Wujud perhatian seorang Sutoko, terhadap dunia pendidikan semakin menggebu. Terlebih lagi, jika ia menilik pada dunia pendidikan Indonesia dari waktu ke waktu tak luput dari beragam kritik dan saran tentang kerusakan gedung sekolah, kesejahteraan tenaga pendidik, hingga ke sarana-prasarana dan anggarannya. Semuanya acap terngiang dibenak seorang Sutoko, untuk bangkit membenahi itu semua. Terutama, dunia pendidikan di Kabupaten Lahat khususnya.
Walaupun dirinya berada jauh di sudut negeri, namun pria yang sekarang menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lahat ini tidak apatis terhadap dunia pendidikan. Ia mengku, secara perlahan akan menata pendidikan di Bumi Seganti Setungguan ini agar menjadi yang terdepan dengan moto cerdas, mulia dan berkarakter. Sabtu (29/10)
Mantan Kepala SMKN 1 Lahat ini yakin, bahwa apa yang pernah dikatakan Plato bahwa ‘Pendidikan seharusnya melahirkan orang baik dan orang baik akan bertindak mulia.’ Pandangan filsuf itulah yang menjadikan semangatnya untuk pantang menyerah menjadikan sumber daya manusia (SDM) Lahat lebih prima lagi kedepannya.
‘’Hal ini, demi pencapaian pendidikan yang memadai. Dengan cara yang maksimal kami terus melakukan konsolidasi dengan seluruh stakeholder pendidikan, dan juga tidak lepas dari peran penting para kepala sekolah dan guru agar dapat bekerja secara optimal,’’ ujar Sutoko.
Dirinya menyebut, untuk menjadikan pendidikan lebih baik diawali dengan pembinaan kinerja kepala sekolah. Seorang kepala sekolah, menurut dia, wajib memiliki kompetensi yang layak dan memiliki kemampuan berinovasi sehingga mampu melakukan terobosan untuk mencapai target pendidikan yang lebih baik.
‘’Selain itu, kepala sekolah juga harus memiliki karakter dengan memberikan keteladanan, sehingga dia mampu menempatkan diri di sekolah sebagai pimpinan, sebagai bapak, sebagai teman, terhadap bawahannya. Baik dewan guru, maupun karyawan,’’ paparnya.
Metode tersebut, lanjut Sutoko, dapat dipastikan guru dan karyawan akan mampu bekerja dengan nyaman dan termotivasi untuk bekerja dan berperestasi lebih baik. Yang tidak kalah penting adalah kegiatan pelatihan dewan guru. Sebab bagaimanapun hebatnya program yang canangkan oleh kepala sekolah, tanpa didukung oleh dewan guru yang memiliki SDM andal, maka target yang diharapkan tidak mungkin akan maksimal.
‘’Oleh karna itu pelatihan dewan guru mata pelajaran tetap menjadi program prioritas untuk dilaksanakan,’’ tegasnya.
Sutoko juga menjelaskan, agar ‘mesin’ pendidikan di sekolah berjalan baik maka dibentuk tim Aparatur Suvervisi Internal Dinas (ASID). Tim itumemiliki tugas untuk mengawasi dan mensuvervisi kinerja kepala sekolah (audit kinerja).
‘’Sehingga diharapkan kinerja kepala sekolah dapat terus menerus termonitor apakah terget pendidikan yang diharapkan tercapai atau tidak,’’ katanya.
Lembaga pendidikan yang dipimpinnya ini, diungkapkan Sutoko, juga memberikan apresiasi kepada para pelajar yang berprestasi. Paling tidak pekan lalu, digelontorkan beasiswa kepada 190 pelajar SMA dan SMK serta empat mahasiswa berprestasi.
“Para siswa ini terdiri dari, 100 pelajar SMA, 80 siswa SMK dan 10 anak didik yang telah menorehkan prestasi minimal juara 1 tingkat provinsi yang masing-masing mengantongi Rp1 juta. Kemudian empat mahasiswa lainnya masing-masing mendapat gelontoran biaya pendidikan sebesar Rp90 juta untuk tiga tahun atau dibayarkan Rp30 juta per tahun”, imbuhnya, lagi.
Pemberian beasiswa tersebut, harap dia, dapat memberikan semangat kompetitif di kalangan siswa. Sebab jika diberi motivasi yang demikian, mereka akan saling bersaing untuk berprestasi agar mendapatkan beasiswa seperti rekan-rekannya yang telah menerima lebih dulu.
“Mudah-mudahan beasiswa itu dapat memicu semangat belajar bagi mereka yang belum mendapatkan beasiswa. Jadi, akan timbul semangat bersaing dan menyebabkan kualitas SDM kita meningkat,” pungkas pria yang menjunjung tinggi adat istiadat, sopan santun kejawaanya ini.
Photo : (Arsip)
Naskah : (Prima)
Editor : (UJANG, SP)