Author : TIM
JAKARTA, LhL – Sejumlah pemuda mengatasnamakan Reformasi Kedaulatan Rakyat (Rekra) mendatangi Markas Besar Polisi Republik Indonesia (Mabes Polri) untuk meminta usut dugaan korupsi dan ijazah palsu Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lahat Chandra.
Mereka melakukan aksi demonstrasi depan Museum Polri, Jl. Trunojoyo No. 3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Selasa (11/4/2023).
Menurut koordinator aksi, Noveri Agustyan, keabsahan ijazah strata 1 yang dimiliki Chandra dipertanyakan karena diduga didapatkan tanpa proses kuliah yang benar.
“Siapapun yang menggunakan ijazah palsu harus dipenjarakan. Mabes Polri harus usut dugaan ijazah strata 1 palsu yang digunakan Chandra,” kata Noveri usai aksi depan Mabes Polri.
Menurutnya, pelanggaran penggunaan ijazah palsu jelas-jelas pidana yang harus diproses oleh aparat penegak hukum.
“Undang-undangnya jelas, pengguna ijazah palsu wajib dipidana karena itu aparat kepolisian harus segera periksa Chandra,” ungkapnya.
Selain itu, Noveri menjelaskan tentang rekam jejak Chandra yang diduga melakukan tindak pidana korupsi saat menjabat sebagai Kabag Umum dan Kasatpol PP Kabupaten Empat Lawang.
“Saya juga dapat informasi bahwa Chandra ini punya masalah hukum diduga korupsi saat menjabat Kabag Umum dan Kasatpol PP di Kabupaten Empat Lawang,” terangnya.
Karena itu, Noveri meminta Kapolri Listyo Sigit Prabowo perintahkan Korps Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Kortas) untuk memeriksa Chandra.
“Harus diusut oleh Mabes Polri, periksa Chandra, audit kekayaannya dari dulu ketika ada dugaan korupsi yang dilakukan saat jadi pejabat di Empat Lawang,” tegasnya.
Noveri memastikan akan terus melakukan aksi demonstrasi sampai ada tindak lanjut dari Mabes Polri untuk memeriksa Chandra.
“Pokoknya Chandra harus diperiksa soal dugaan ijazah palsu dan tindak pidana korupsi. Kami Rekra) siap melakukan aksi berjilid-jilid untuk mengawalnya,” pungkas Noveri.
Editor : RON