Home / Umum / Yayan, Petani Milenial Pagaralam Sukses Budidaya Porang

Yayan, Petani Milenial Pagaralam Sukses Budidaya Porang

Author : Toni Ramadhan

PAGARALAM, LhL – Kota Pagaralam merupakan wilayah dengan geografis yang cocok untuk sektor pertanian. Hal ini tidak disia-siakan oleh Yayansyah, seorang petani milenial dengan komoditas utama Porang. Yayansyah sendiri merupakan Duta Petani Milenial (DPM) asal Kota Pagaralam.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, petani milenial memiliki peranan penting dalam membangun daerah.

“Petani milenial berperan penting dalam mendorong pengembangan jejaring usaha di wilayahnya. Saat ini telah terdata lebih dari 2.000 petani milenial yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia,” kata Mentan SYL.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi menambahkan, generasi muda harus memegang peranan sebagai generasi penerus dalam bidang pertanian. “Indonesia mengalami bonus demografi yang dicirikan dengan dominannya jumlah penduduk usia produktif,” ujar Dedi.

Baca Juga  TIBA DI RUMAH DUKA, JAZAD KORBAN HANYUT DISAMBUT ISAK TANGIS KALUARGA

Dikatakannya, milenial merupakan generasi yang akrab dengan inovasi teknologi dan mekanisasi. Untuk itu ia berharap, kelebihan tersebut dapat dimanfaatkan untuk pengembangan kemajuan sektor pertanian.

“Generasi milenial tumbuh bersamaan dengan perkembangan teknologi informasi, sehingga memiliki kreativitas dalam segala aspek kehidupan,” tambahnya.

Yayansyah merupakan alumni SMKPPN Sembawa. Ia memiliki karakter yang kuat dalam bidang sektor usaha pertanian dan mampu membaca peluang yang ada. Bermodalkan semangat yang tinggi dan terus mau belajar, ia sukses meraup ratusan juta rupiah dari hasil budidaya porang.

Baca Juga  PLANTARI SOROTI KINERJA ASN PEMKAB LAHAT

Kesuksesannya ini tidak semata dirasakan sendiri. Ia mengajak petani milenial lainnya untuk melakukan budidaya porang, sehingga terbentuklah Kelompok Tani Bumi Dempo Makmur.

Kelompok Tani Bumi Dempo Makmur mengolah lahan hampir 100 hektar dengan omset sekali panen Rp400-700 juta per hektar lahan. Yayansyah mengatakan, ia mempunyai kiat khusus dalam mengolah lahannya.

“Dengan pengolahan tanah yang maksimal dan memakai kohe sebagai pupuk dasar dan selalu menggunakan pupuk organik, maka Insya Allah akan mendapatkan umbi porang dengan kualitas sangat baik,” tuturnya.

Editor : RON

Check Also

Pemilu di 4 TPS RD PJKA Bandar Agung Berjalan Kondusif

Author : Ujang LAHAT, LhL – Prosesi Pemungutan Suara di Empat Tempat Pemungutan Suara (TPS) …

SMM Panel

APK

Jasa SEO