# TERKAIT DITEMUKANNYA BATU BERTULIS DI KAWASAN KABUPATEN LAHAT
Author : Release Kajah
LAHAT, LhL – Setelah ditemukannya secara tidak sengaja situs batu bertulis di wilayah Kota Lahat beberapa waktu yang lalu (23 Agustus 2020), Kajian Sejarah (Kajah) langsung mengadakan kerjasama dengan berbagai pihak guna memecah arti dan makna tulisan di batu itu. Diantaranya adalah dengan beberapa filolog dan Arkeolog Sumatera Selatan, hingga para peneliti asal negeri Jiran Malaysia. Kerjasama itu, sekarang mulai membuahkan hasil dengan ditemukannya titik terang arti dan makna yang ada dalam tulisan batu tersebut.
Tim Bani Jawi yang diinisiasi beberapa peneliti sejarah Malaysia khusus untuk meneliti temuan di Lahat ini terdiri dari kalangan sejarahwan Melayu, arkeolog filolog dan kerabat Diraja Malaysia. Setelah beberapa minggu diadakan kajian dengan berbagai metode keilmuan yang dipakai, sehingga mendapatkan hasil yang cukup memuaskan. Tulisan pada batu tersebut berkaitan dengan sebutan sebuah negara dan nama kerajaan.
Wakil dari Forum Bani Jawi Malaysia, Tuan Faeif Oemar menyampaikan, bahwa batu tersebut untuk menyatakan atau sebagai tanda adanya bentuk atau wujud dari bangunan purba di kawasan di mana ditemukannya batu tersebut.
“Sepertinya sebuah kerajaan yang terdapat dalam wilayah negara Melayu Lama,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua ekspedisi saat penemuan batu bertulis ini kemarin, Senin (21/9/2020) saudara Jaya Shiddansyah atau biasa dipanggil Kang Teratai menyebut, Kajah sangat mengapresiasi sekali akan kepedulian dan kerja keras rekan-rekan di Malaysia dalam mengungkap arti dan makna aksara di batu bertulis ini, sehingga Jati Diri Kota Lahat yang sebenarnya pada zaman itu akan diketahui.
“Dari beberapa aksara yang sudah terangkai, sudah dapat arti dan maknanya tentang Kerajaan dan Negara Melayu. Negara Sarviicaya dan Kerajaan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Tuan Jazman Jamil dari Bani Jawi Malaysia mengatakan pihaknya dari Malaysia akan ke Kabupaten Lahat dalam waktu dekat.
“Insya Allah dalam waktu dekat kami akan berkunjung ke Indonesia, khususnya Kota Lahat dengan membawa beberapa pihak terkait yang ahli dan pakar di bidang penelitian situs purbakala, atau benda bersejarah yang khususnya terkait dengan dunia Melayu,” ungkapnya.
Menanggapi pernyataan dari rekan-rekan Malaysia itu, Darliansyah selaku bendahara KAJAH mengucapkan terima kasih atas kesediaannya membantu mengungkap sejarah batu bertulis ini. Seperti yang sudah disampaikan pada berita sebelumnya, bahwa batu bertulis ini adalah ekspedisi pertama mereka.
“Insya Allah kami akan melakukan ekspedisi sejarah lainnya, khususnya di wilayah Palembang Huluan, meliputi Lahat, Pagaralam, Empat Lawang, Muara Enim, serta ada juga di Wilayah Ogan, Sekayu dan berbagai tempat lain di Sumatera Selatan,” ungkapnya.
Israil Wagiansyah menambahkan, dengan sumber data yang banyak dimiliki Kajah, dan juga sumber data yang tersebar di para pemegang sumber terkait perihal Melayu, ternyata terdapat kecocokan/ singkron. Misalnya seperti di Bebue, Kaghas, dan Guritan yang beraksara Hulu terhubung dengan tulisan yang ada di batu tersebut.
“Perkiraan batu tersebut seperti yang tercantum di pojok batu, timbul angka 761 dan 911. Tapi masih akan diperjelas lagi, karena itulah para tim Malaysia akan datang untuk cek sekalian tes Carbon batu tersebut, sekalian melihat langsung jika ada kalimat tiap kata yang terputus,” jelas Wakil Ketua Umum Kajah ini.
Seperti kata Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin Kesultanan Palembang Darussalam, ia berkata, kalian ada karena kami akui kalian ada. Kami ada sebelum anda ada. Jangan lupakan kami (sejarah, adat istiadat, budaya) karena tanpa kami kalian sekarang tidak ada apa-apanya,” tambah Tama selaku penasihat KAJAH yang juga merupakan putra dari Tumenggung Aryadiguna Muhammad Dedi Sirgamanudin di Lawang Kidul, Muara Enim.
Sementara itu, M. Yanuar Anoseputra SPdI Ketua Umum KAJAH berharap, semoga dengan terbukanya arti dari aksara yang ada di situs batu bertulis ini, bisa mengingatkan kembali bahwa Sumatera Selatan pada umumnya dan Lahat khususnya memang memiliki jati diri.
“Yang pasti Lahat mempunyai sejarah peradaban dari masa ke masa yang saling terhubung”, tutupnya.
Editor : RON