Author : Ferdi
Pulau Pinang, LhL – Daerah Aliran Sungai (DAS) Lematang, tepatnya di Desa Lubuk Sepang dan Desa Pagar Batu, menjadi tempat tambang menjadi sasaran empuk penggalian material galian C oleh perusahaan. Alih-alih sudah memiliki izin pertambangan dan operasi produksi oleh Dinas Pertambangan Kabupaten Lahat tahun 2014, dan saat ini masih beroperasi yang dilanjutkan dengan Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi material, melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu oleh Pemerintah Perovensi Sumatera Selatan berlaku sejak mulai 2017-2018.
Kepala Desa Lubuk Sepang, Perli yang sedang tidak ada di tempat dan Kepala Desa Pagar Batu Sepriadi saat di konfirmasi pada Kamis (23/08/18) membenarkan hal tersebut,. Menurut dia, operasi penggalian material di wilayahnya memang benar adanya. Di mana perusahaan tersebut sudah cukup lama beroperasi dengan izin usaha yang di milikinya.
“Memang ada sebagian usaha perkebunan milik warga di sekitar itu, yaitu kebun kopi di seberang sungai tersebut kondisi tergantung. Karena longsor (abrasi) yang digerus oleh derasnya aliran sungai tersebut”, ungkapnya, Kamis (23/8/18).
Saat di lokasi penambangan, Sahub salah seorang pelaksana lapangan dan sekaligus keamanan setempat menjelaskan, kami melakukan operasi pertambangan, ini tentu sudah sangat jelas memiliki izin.
“Dan kegiatan pertambangan ini sudah dilakukan selama sepuluh tahun belakangan ini, kalaupun ada perkebunan yang longsor dan tergerus oleh aliran sungai, itu bukan disebabkan oleh kegiatan penambangan kami”, terang Sahub.
Selain itu, AM salah seorang warga setempat yang berprfesi sebagai penambang batu dan pasir secara manual menuturkan, penambangan material seperti batu, pasir dan sirtu yang dilakukan oleh perusahaan ini memang sudah cukup lama beroperasi.
“Awalnya kami tidak menghiraukan. Toh”, mereka yang punya lahan”, katanya.
Semangkin lama beroperasi, sambung Sahub, kondisinya memang semakin memperihatinkan. Di mana ia sebagai penambang batu dan pasir secara manual ini, justru tidak tau harus mengambil di mana lagi material.
“Pasalnya, ya akibat penambang tersebut, menyebabkan longsor di tepian sungai. Tentu arus airnya, pun sangatlah deras. Padahal, batu dan pasir itulah letak berasap atau tidaknya dapur kami”, keluhnya.
Editor : Zadi