Autor : Ujang / Humas Pemprov
PALEMBANG, LhL – Untuk menunjukan kesiapan Sumatera Selatan (Sumsel) menjadi tuan rumah Asian Games 2018 mendatang, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel mengundang seluruh akademisi ekonomi se-Indonesia ke Palembang. Lewat Pertemuan Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Indonesia (AFEBI) tahun 2016 yang diselenggarakan Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Sriwijaya (Unsri).
“Kami berharap kedatangan peserta ke Palembang dapat berkesan, serta dapat melihat-lihat Palembang yang sudah dikenal oleh dunia sebagai kota olahraga terutama di kawasan Jakabaring, dan juga dengan kuliner Palembang seperti pempek, model, pindang dan lain-lain,” ujar Wakil Gubernur Sumsel, H Ishak Mekki, pada Pembukaan AFEBI di Griya Agung yang juga dihadiri oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia (MenPAN-RB), Prof Yuddy Chrisnandi, Selasa (22/3) malam.
Ditambahkannya, dari pertemuan ini semoga dapat menghasilkan suatu gagasan pemikiran, agar dapat memberikan solusi di tengah krisis global yang dialami dunia, terutama untuk peningkatan stabilitas perekonomian Sumsel.
“Semoga dapat mengkaji, mencari solusi, dan melakukan aksi untuk bagaimana ekonomi kita dapat bertambah baik khususnya di Sumsel,” tambahnya.
Senada yang diutarakan oleh Ishak Mekki, Dekan FE Unsri, Prof Taufiq mengungkapkan, memang sengaja mengajak para peserta untuk berkeliling Jakabaring dan mengadakan kegiatan di sana untuk semakin memperkenalkan Palembang.
“Peserta sengaja diajak berkeliling venue-venue di Jakabaring untuk menunjukan bahwa Sumsel sudah siap untuk menjadi tuan rumah Asian Games 2018,” kata Taufik.
Dalam pertemuan AFEBI X ini dari 75 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di seluruh Indonesia, yang hadir di pertemuan ada 60 PTN dari Anggota AFEBI dengan jumlah peserta 206 orang yang terdiri dari Dekan, Pembantu Dekan, dan Staf Pengajar.
Sementara itu, MenPAN-RB, Prof Yuddy menuturkan, bahwa kedatangannya dalam acara ini bukan kapasitasnya sebagai Menteri, akan tetapi sebagai alumni FE dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung. Selain itu, Yuddy juga menegaskan, bahwa untuk meningkatkan kinerja aparatur negara agar dapat bekerja sebagaimana mestinya dan menindak tegas para aparatur negara yang melakukan penyalahgunaan wewenang.
“Tidak ada satupun aparatur negara yang kebal terhadap hukum, sehingga birokrasi di negara ini dapat berjalan dengan baik sebagaimana mestinya yang pada akhirnya berdampak pada kesejahteraan masyarakat,” pungkas Yuddy.
(Editor : Ishak)