Author : Azhari
MUARA ENIM, LhL – Pemilik warung sop kaki sapi Tiga Putra di sekitar Kelurahan Tungkal, Muara Enim keluhkan adanya pendataan yang tak jelas. Terlebih lagi pendataan itu dilakukan pada malam hari, Senin, (13/3) lalu.
Iwan (34) seorang pemuda Sunda asal Lampung yang terletak di Kelurahan Tungkal Muara Enim menceritakan, pada malam itu disaat ia sedang melayani para pelanggannya.
“Saya masih malam itu, ada 5 orang pria mendatanginya dengan pakaian bebas diwarung usaha saya ini”, kata dia.
Lalu, lanjut Iwan, diantara kelima orang itu menanyakan tentang keberadaan warung tersebut, dan mengatakan bahwasanya warungnya harus menaikkan jualannya 10 persen, untuk pajak pendapatan daerah.
“Kan saat itu saya sedang sibuk, apalagi kedatangan dan niat mereka itu tifak jelas. Maka saya kurang memperdulikannya”, aku Iwan.
Seharusnya, menurut dia, kalau memang resmi dari pemerintahan, sebaiknya datang.di siang hari dengan pakaian resmi dan menunjukan surat resmi dan juga biodata harus jelas.
“Yang datang gak jelas, makanya tidak saya layani. Warung kita masih kecil, namun kalau memang benar aturannya begitu resmi, ya kami akan tunduk dengan aturannya. Kalau memang begitu, semua warung harus juga dikenakan pajak dengan sesuai omzetnya, jangan tebang pilih”, pinta Iwan.
Editor : UJANG, SP