Laporan : ADI/Humas Pemprov
PALEMBANG, LhL – PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) merupakan salah satu pabrik pupuk nasional yang dapat bersaing dengan pabrik pupuk besar lainnya di Indonesia, seperti Pupuk Kaltim, Pupuk Aceh dan lain-lain. Tak hanya nasional, PT Pusri juga berniat untuk bersaing di dunia internasional, terutama dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) atau pun Asean Free Trade Area (AFTA) dengan cara menambah luas area pabrik dan nantinya akan berdampak pada peningkatan kapasitas produksi.
Terkait rencana tersebut, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan siap membantu pengembangan PT Pusri. Baik itu terkait lahan, distribusi, maupun dari sektor produksi. Hal itu diungkapkan Gubernur Sumsel, H Alex Noerdin, saat menerima Direksi PT Pusri di Griya Agung, Selasa (23/2).
Pemprov Sumsel siap membantu jika PT Pusri menginginkan lahan 38 hektare yang ada disebelah pabrik NPK Pusri, dan juga Pemprov menganjurkan pembangunan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Api Api. Serta dari segi produksi, Pemprov siap membantu tambahan gas,” terang Alex.
Untuk di TAA, Alex meminta, PT Pusri supaya bergerak cepat membangun pabrik dikawasan tersebut. Tujuannya supaya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang telah diresmikan Presiden RI, beberapa waktu lalu, benar-benar dimanfaatkan.“Segerakanlah pembangunan di sana (TAA, red),” tegas Alex.
Dalam kesempatan tersebut, Alex mengharapkan, supaya PT Pusri berkontribusi pada penyelenggaraan Asian Games 2018 mendatang. Hal itu seperti yang dilakukan oleh perusahaan lainnya yang beroperasi di Sumsel, antara lain, PT Bukit Asam yang membangun venue tennis, PT Conocophillips dan PT Medco Energy yang membangun GOR Ranau dan GOR Dempo.
“Perusahaan BUMN itu bukan hanya mencari profit (keuntungan, red), namun juga harus punya kontribusi terhadap negara dan daerah yang menjadi tempat berdirinya perusahaan tersebut,” katanya.
Tidak lupa Alex juga menghimbau kepada PT Pusri untuk lebih memperhatikan lagi limbah yang dihasilkan, terutama dampaknya terhadap pencemaran udara yang dilakukan PT Pusri teradap masyarakat yang berada disekitar PT Pusri. Sementara itu, Direktur Utama PT Pusri, Mulyono Prawiro mengakui, beberapa kelemahan PT Pusri seperti sulitnya bahan baku untuk masuk ke pabrik, karena pendangkalan sungai.
“Di Palembang kapalnya susah masuk, sehingga distribusi bahan baku menjadi terhambat. TAA menjadi tempat yang tepat, karena untuk kapal bisa masuk dibutuhkan kedalaman 14 meter, sedangkan di TAA bisa mencapai 25 meter,” ungkap Mulyono.
Menanggapi masalah kontribusi PT Pusri terhadap Asian Games, Mulyono menuturkan, bahwa PT Pusri pun ingin berkontribusi. “Kami juga sedang melakukan pembahasan tentang kontribusi PT Pusri terhadap Asian Games nanti, dimana saja dan sebatas mana saja kami membantu,” tegasnya.
Editor : YADI