Author : ADI
EMPAT LAWANG, LhL – Rapat Panitia Seleksi (Pansel) lelang jabatan eselon IIb dan lelang jabatan Sekda Empat Lawang, yang dilaksanakan di hotel Smart Lubuk Linggau beberapa hari lalu, menuai tanggapan dari beberapa pihak. Salah satunya, tanggapan dari Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Empat Lawang, Ali Akbar, Rabu (18/01/2017).
Menurut Ali Akbar, rapat pansel yang dilakukan di sebuah hotel di luar daerah, merupakan salah satu pemborosan anggaran, dimana pada sisi lainnya keadaan keungan Empat Lawang yang sedang sulit.
“Jika hanya untuk rapat, tentunya bisa dilaksanakan di Empat Lawang. Ruangan rapat pun tidak menyewa, anggaran pun bisa diperuntukkan kepentingan yang lain,” ungkap Ali Akbar.
Dikatakan Ali, kejadian ini merupakan contoh yang kurang baik terhadap masyarakat. Karena terkesan bermewah-mewahan dan menghamburkan uang rakyat.
“Berapa besar anggaran yang dihabiskan Pansel, hanya sekedar rapat anggota Pansel dan Bupati Empat Lawang. Apakah saat itu di Empat Lawang tidak ada ruangan untuk rapat lagi,” tanyanya.
Sementara, Windows salah satu aktifis di Empat Lawang, dirinya berpikir dengan mencurigai, adanya deal politik atau deal jabatan.
“Bahkan ada kemungkinan dugaan suap, untuk menduduki jabatan tertentu yang akan dilelang tersebut. Ini tanda tanya besar bagi masyarakat Empat Lawang, mengapa rapat pansel harus dilakukan diluar daerah dan di sebuah hotel mewah,” ucap Windo.
Untuk diketahui, rapat Pansel lelang jabatan dimaksud, dipimpin oleh Bupati Empat Lawang, H Syahril Hanafiah. DIhadiri oleh Plt Sekda, Edison Jaya, Kepala dan Sekretaris BKD, Januarsyah dan Nasrul, Akisrofi Ayub, Basri Soni serta salah seorang Akedemisi dari Bengkulu.
Selanjutnya Kepala BKD Empat Lawang, Januarsyah Hambali, saat dihubungi via ponselnya terkait kebenaran kecurigaan berbagai pihak, belum ada jawaban.
Editor : YADI