MERAPI BARAT, LhL – Petani karet di kabupaten Lahat kembali mengeluhkan harga jual karet yang terus turun, turunnya harga jual karet dalam beberapa pekan terakhir ini berimbas kepada perekonomian para petani, dimana meteka kewalahan dalam memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.
Seperti yang di alami oleh Lubianto warga di Desa Lubuk Kepayang Kecamatan Merapi Barat, saat ini dirinya menjerit dan mengeluhkan harga jual karet, pasalnya sejak beberapa pekan terakhir ini harga jual getah karet semakin anjlok hingga menyentuh harga Rp 5000; per kilogram dengan harga seperti itu pendapatan petani karet otomatis turun drastis.
“Harga karet semakin hari terus menurun, padahal kami hanya hidup dari hasil karet jika harga jual karet terus begini kebutuhan hidup kami tidak akan terpenuhi sementara harga kebutuhan pokok sehari-hari terus naik,” ujarnya
Senada juga diungkapkan oleh Samir (45) petani karet setempat, ia mengaku turunnya harga jual karet ini telah membuat kondisi ekonomi keluarganya saat ini kian terpuruk, hal itu disebabkan oleh anjloknya harga penjualan karet saat ini.
“Harga jual getah karet akhir-akhir ini terus merosot, untuk harga jual getah karet basah berkisar antara Rp 5000; per kilogram sedangkan untuk harga getah karet yang kering sekitar Rp 6000; per kilogram hal ini jelas membuat petani karet semakin tidak berdaya,” ungkapnya.
Saat ini perekonomian warga lagi sulit, ditambah harga jual karet murah belum lagi setiap hari harus menyiapkan buat ongkos kebutuhan anak sekolah. Samir berharap, pemerintah segera mencari solusi untuk mengembalikan harga karet yang anjlok ini agar kembali normal supaya kehidupan masyarakat khususnya petani karet akan lebih baik lagi.
Sementara itu, Ical (45) yabg jugavpetani karet menyampaikan kepada pihak pemerintah, Ical ingin mengajak semua pihak berandai-andai, seandainya pemerintah memang berusaha memikirkan rakyatnnya, mungkin bisa dengan cara mendirikan pabrik ban dan pabrik karet milik pemerintah sendiri dan coba negaa kita lebih menggalakan produk prosuk yang berbahan mentah dari karet. “Misalnya furniture rumah tangga dan kantor, seperti kursi dan mejanya pun bahan bahan pendukung lainnya, Siapa tau dengan begitu negara kita bisa lebih mapan lagi dalam peneyediaan karet maupun ban yang terbuat dari karet, memang tidak sesederhana itu, tapi jika kita mau mulai dari sekarang pasti akan membuahkan hasil selain bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri kita juga bisa mengekspor barang atau produk jadinya,” celotehnya.
Naskah / Photo (Iin)