Author : Hadi
MUARAENIM, LhL – Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Organisasi Pramuka bertempat di Kantor Pemprov 17/19 Juni 2019 dihadiri seluruh pengurus kwarcab kabupaten/kota. Acara Rakerda tersebut, termasuk di antaranya dari Kabupaten Muara Enim.
Dalam Rakerda tersebut, berisi tentang paparan seluruh kegiatan pramuka yang sudah dilaksanakan, maupun yang belum dilaksanakan.
“Setiap tahunnya kita selalu mengadakan Rakerda untuk melihat kabupaten/kota yang aktif dalam kegiatan pramuka,” ujar salah satu panitia, Amriadi sekaligus selaku sekertaris kwartir Daerah Sumsel.
Dikatakan oleh Amriadi, dalam hasil seluruh paparan tersebut, organisasi pramuka Muara Enim selama dua tahun ke belakang tidak ada laporan (Vakum) yaitu tahun 2017/2018.
“Selama dua tahun berturut turut kwarcab Muara Enim tidak ada laporan ke kwarda kita,” tuturnya.
Sementara itu, berdasarkan data di lapangan, banyak sekali kegiatan yang dilakukan oleh Kwarcab Muara Enim pada tahun 2017/2018. Sebut saja kegiatan tahun 2017 adalah KML dan HUT Pramuka serta jambore daerah dan tahun 2018, yaitu kegiatan perkemahan Pamitra Sidoarjo, Malang, Jawa Timur. Semua itu merupakan salah satu bukti nyata kegiatan Pramuka Muara Enim yang menggunakan dana Hibah Organisasi Pramuka.
“Banyak kegiatan yang dilaksanakan pada Tahun 2017 dan 2018. Dana hibah Tahun 2017 berkisar 600 juta dan tahun 2018 sekitar 800 juta,” cetus salah satu anggota Kwarcab Muara Enim.
Berdasakan keterangan di atas, diduga organisasi Pramuka Kabupaten Muara Enim pada Tahun 2017/2018 banyak menyimpangkan dana hibah tersebut. Hal itu terlihat jelas pada waktu paparan dikwarda yang disebutkan, bahwa selama 2017/2018 Kwarcab Muara Enim tidak ada laporan tentang kegiatan mereka yang telah dilakukan.
Terpisah, KA Kwarcab Muara Enim, Drs. Muzakar melalui Ketua Harian, Drs. Rusdi ketika dikonfirmasi enggan memberikan komentar.
Editor : Ahmad