Author : Karel
MERAPI TIMUR, LhL – Sudah selama lima bulan belakangan, jembatan gantung yang menghubungkan Desa Muara Lawai, Kecamatan Merapi Timur, Kabupaten Lahat dengan Desa Muara Lawai, Kabupaten Muara Enim, nyaris tak difungsikan warga kedua desa tersebut. Pasalnya, kerusakan jembatan itu semakin parah dan tidak kunjung diperbaiki.
Menurut warga setempat, kemiringan jembatan sekarang sudah mencapai Tiga Puluh Derajat. Kondisi ini disebabkan beratnya beban yang ditopang jembatan setiap harinya, yang melebihi kapasitas. Akibatnya, terjadi pergeseran seling penyangga jembatan melorot, hingga berpotensi kecelakan terhadap pengguna jalan.
“Memang ada perubahan pada jembatan, kami khawatirkan saat menyeberang pakai motor bisa-bisa jatuh,” cetus Hairul, salah seorang warga Desa Muara Lawai, Kecamatan Merapi Timur, Senin (15/1/18).
Terpisah, AT seorang perangkat Desa Muara Lawai, Kecamatan Merapi Timur juga mengatakan, bahwa warga Muara Lawai sangat terganggu dalam mengangkut hasil panen padi sawah, apabila jembatan lambat diperbaiki.
“Masyarakat di dua desa ini kompak untuk berinisiatif gotong-royong membenari jembatan, sebelum adanya anggaran dari Pemerintah Daerah”, ujar dia.
Sementara Johan, Kepala Desa (Kades) Muara Lawai Lahat saat dikonfirmasi di kediamannya mengatakan, solusi utamanya adalah sumbangan atau swadaya seluruh masyarakat kedua desa.
“Ini kalau ingin segera memanfaatkan jembatan seperti semula, karena jembatan gantung adalah aset milik Muara Enim, bukan Lahat. Jadi kami tidak bisa berbuat banyak,” tandas Johan.
Editor : Zadi