Author : HENDRIADI
MERAPI SELATAN, LhL – Desa perangai Kecamatan Merapi Selatan merupakan salah satu daerah penghasil kopi yang ada di Sumatera Selatan, beraneka ragam jenis buah kopi yang ada didaerah tersebut, seperti halnya warga desa sekitar menyebutnya kopi Grudak, kopi kecik dan kopi luwak dari hasil olahan hewan dan lainnya.
Iin warga Desa Perangai mengatakan, masyarakat disini kebanyakan mengolah hasil biji kopi masih secara manual, dari abis panen sampai menjadi bubuk kopi siap saji masih menggunakan alat tradisional lesung tanpa menggunakan alat modern/mesin.
“Kalau di desa kami pengolahan hasil panen kopi masih menggunakan alat tradisional, seperti yang dapat dilihat sekarang ini kebanyakan warga desa kami menggunakan lesung, sebagai alat untuk mengolah kopi, kopi yang dihasilkan dari tumbukan lesung ini aroma lebih terasa,” ungkapnya.
Diakuinya, pengelolaan biji kopi dari lesung ini sudah turun temurun sejak nenek moyang dahulu dan sampai saat ini masih terjaga kelestariannya, “kalau sekedar buat konsumsi sendiri kami masih menggunakan lesung ini untuk mengelola hasil kopi, tetapi kalau dalam jumlah banyak kami bawa ke mesin penggilingan,” ungkapnya.
Dirinya menambahkan, untuk mendapatkan hasil Kopi yang wangi dan gurih, biji kopi disangrai terlebih dahulu selama beberapa jam dengan ukuran api yang sedang, proses selanjutnya kemudian ditumbuk menggunakan lesung hingga halus agar menghasilkan hasil bubuk kopi yang bagus dengan aroma yang wangi.
“Usai ditumbuk dengan halus, bubuk kopi tersebut kemudian disaring dengan menggunakan saringan santan kelapa agar mendapatkan hasil yang bagus dengan aroma yang wangi, setelah proses akhir penyaringan bubuk kopi siap dihidangkan, agar lebih nikmat minum kopinya bisa ditambahkan dengan susu atau coklat sesui dengan seleranya,” tutupnya.
Editor : YADI