Author : Azhari
MUARA ENIM, LhL – Sungguh sangat signifikan hasil pendapatan suatu desa yang sebelumnya dinilai masuk dalam kategori miskin kini menjadi desa terpadu dan percontohan di Indonesia
Desa yang telah berhasil mengubah kemiskinan Pendapatan Asli Daerah (PAD) menjadi kemakmuran itu adalah Desa Tonggok Kabupaten Klaten Jawa Tengah.
Hasil kerja keras dan keuletan masyarakat dan aparat pemerintah desa tersebut, telah mengubah PAD yang sebelumnya hanya Rp.14 juta pertahun kini mencapai 4,4 M pertahunnya.
Pencapaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) desa tersebut, didapatkan dengan hasil dari suatu program desa yakni melalui BUMD desa setempat denga memanfaatkan sumber air yang ada menjadi suatu tempat wisata yang menarik.
Desa Ponggok yang kini menjadi inspirasi bagi desa desa di Indonesia itu, menjadikan sumber air dibawah kaki gunung Merapi menjadi tempat para turis berpose didalam air yang telah didesaign dangan begitu rupa oleh pemerintahan Desa Ponggok.
Jauh dari sebelum program pemerintahan Jokowi yang mencanangkan BUMD desa Ponggok yang dulu desa No.2 termiskin telah menerapkan Usah Desa yang mengutip dari UU No.8 tahun 2005 tentang pemerintah desa.PP. 72.
Selain menghandalkan wisata air menjadi inkam,desa Ponggok ini juga mempunyai Usaha lain yakni, perikanan,perkreditan,sentra kuliner juga toko atau mini market
Hal itu disampaikan oleh sekretaris desa Ponggok Yani Setiadi disaat menjadi nara sumber dalam kegiatan pelatihan keterampilan manajemen badan usaha milik desa pada Selasa pagi,(21/3) di gedung serba guna RSUD Dr HM.Rabain Muara Enim
Menurut Yani Mata sumber air yang menjadi penyokong utama desa mereka merupakan karunia Ilahi mata air itu berasal dari kaki gunung Merapi
Saat ini masyarakat desa kami tidak ada lagi angka kemiskinan dengan memanfaatkan serta membina masyarakat melalui BUMD
“Ya dulu desa kami desa dibawah angka kemiskinan untuk sekarang masyarakat sudah sangat bangkit dan telah menikmati BUMD yang dikelola bersama sama. Benar desa kami melalui BUMD desa satu tahun menghasilkan PAD 4,4 M.yang masyarakatnya hanya berjumlah 6 RW”, urainya.
Editor : UJANG, SP