Home / LAHAT / Kecamatan Pagar Gunung / WALIMURID “TOLAK” ATURAN KEPSEK SMAN 1 PAGUN

WALIMURID “TOLAK” ATURAN KEPSEK SMAN 1 PAGUN

PAGAR GUNUNG, LhL – Terkait munculnya aturan pihak sekolah SMAN 1 Pagar Gunung, yang melarang siswanya membawa sepeda motor ke sekolah, membuat sejumlah walimurid merasa terganggu, sehingga siswa harus memarkir motornya di kebun warga pinggir jalan lintas. Pasalnya, bukan hanya siswa takut terlambat datang kesekolah, tapi lebih dari itu aktivitas orangtua siswa pun akan jadi terhambat.

Padahal menurut Ca’il, seorang walimurid, jarak tempuh antara rumahnya dengan sekolah itu cukup jauh. Bahkan didinya harus setiap pagi mengantar anaknya kesekolah, dan ini yang membuat pekerjaannya sebagai petani jadi terganggu.

“Buat apa coba melarang anak sekolah untuk bawa motor, malahan banyak siswa yang belum waktunya pulang sudah pulang duluan. Karena apa ?, ya karena motor parkir di luar dan di tengah kebun karet, jadi mudah sekali siswa pulang. Bukan hanya itu, malah kemungkinan kehilangan motor mudah sekali orang untuk mengambil motor siswa di kebun karet. Sedangkan siswa yang sedang belajar di dalam lokal kelasnya, ini juga sangat memperhambat pekerjaan kami selaku kepala rumah tangga yang ingin menafkahi keluarga kami, karena kami harus antar jemput anak sekolah”, jelasnya.

Baca Juga  SAMBUT HUT RI, TK DAN PAUD PAGAR GUNUNG IKUTI TIGA MACAM PERLOMBAAN

Menurut Kusmawati,S Pd, Kepala Sekolah SMA N 1 Pagar Gunung menerangkan, bahwa awalnya sudah ada 2 kejadian yang telah munyusahkan para guru sekola,h untuk mencari motor yang sering hilang tak karuan.


“Pertama sudah terjadinya motor siswa hilang dan kunci motornya di patahkan. Kemudian motornya di sembunyikan di kebun karet, sehingga banyak guru yang mencari motor tersebut. Yang ke dua motor baru yang belum ada plat Nopol dan surat suratnya berkemungkinan baru di beli, tapi sempat juga hilang tak karuan sehingga para guru mencari motor tersebut sampai jam 4 sore, tau taunya motor tersebut sudah di ambil oleh kakaknya tanpa memberitahu pihak sekolah. Nah, sebelum masalahnya terus berlanjut dan datangnya kabar buruk, maka kali ini  kami stop dulu anak sekolah untuk membawa motor ke dalam lingkungan sekolah, jika masih siswa membawa motor jika terjadi apa – apa berarti bukan tanggung jawab dari sekolahan lagi, “jelasnya di bincangi lahathotline Sabtu (15/10).

Baca Juga  BUPATI LAHAT BUKA ACARA PEMBENTUKAN KAMPUNG KB

Kusmawati mengatakan bahwa pada hari Rabu tanggal 19 mendatang akan di adakan pertemuan dengan semua walimurid yang anaknya bawa motor ke sekolah, guna membicarakan hal tersebut.
“Ya nanti kami akan adakan rapat perkumpulan dengan walimurid, biar sama~sama tahu kenapa kita melarang anaknya untuk membawa motor di sekolah, dan nanti akan kami jelaskan semua, Kami juga kasihan melihat anak sekolah yang jauh desanya berjalan kaki”, ungkapnya.

Selain itu, Ari (17) siswa SMA N 1 Pagar Gunung mengatakan, upaya pihak sekolah nuntuk mengumpulkan orangtua siswa itu akan sia sia saja. Menurut dia, percuma saja mengumpulkan walimurid untuk membuat lahan parkiran ,bila anaknya tidak di perbolehkan membawa motor.
“Untuk apa orang tua kami kumpul untuk membuat parkir motor di dalam sekolahan, kalau kami tidak boleh bawa motor. Enak kalau dekat  desa kami dengan sekolah, kalau jauh seperti ini. Sedangkan kalau harus berjalan kaki bisa bisa 2 jam baru sampai, jika telat nanti di marah oleh guru dan Satpam”, katanya.

Photo/Naskah : (MAN)

Editor              : (UJANG, SP)

 

Check Also

“Turun Gunung”, Mantan Wabup & Bupati Lahat Serukan Coblos Nomor Satu di Pilkada Lahat 2024

Author : Ujang PAGAR GUNUNG, LhL – Terlihat kekompakan masyarakat Desa Tanjung Agung dan Siring …

SMM Panel

APK

Jasa SEO