KIKIM SELATAN, LhL – Seperti yang pernah diberita oleh Lahat Hotline. com beberapa waktu lalau, bahwa saluran irigasi dari Sungai Lingsing menuju area persawahan warga yang ada di kawasan Desa Banu Ayu, Kecamatan Kikim Selatan, Jebol. Kendati kondisi persawahan warga yang nyaris kekeringan dan sangat dikeluhkan oleh para petani padi sawah, namun mau tidak mau warga harus tabah menunggu tindak lanjut dari usulan perbaikan yang telah diajukan oleh kepala desa setempat.
Sebagai upaya antisipasi kekeringan sementara terealisasinya usulan rehab saluran irigasi dari pemerintah, maka Camat Kikim Selatan, Sumarno, SE, M. Si, Kepala Desa, bersama puluhan masyarakat di desa tersebut membuat saluran manual sederhana dari bebatuan yang dimasukkan ke dalam karung lalu di atur sedemikian rupa sehingga membentuik parit yang dapat mengaliri area poersawahan yang ada di kawasan Desa Banu Ayu, Desa Tanjung Alam, Kec amatan Kikim Selatan.
“Benar, hari ini kita bersama Kasi Ekobang kecamatan, Kades, dan warga Desa Banu Ayu melakukan gotong royong untuk membuat bendungan dari karung yang berisi batu. Dengan demikian sehingga bendungan yang berbentuk saluran parit ini, harapan kita kebuituhan air untuk sawah warga petani di desa desa ini akan terpenuhi. Minimal bisa teraliri air”, ungkap Sumarno saat dibincangi pewarta Lahat Hotline.
Pantauan awak media ini dilapangan, tampak puluhan warga secara bersama sama camat, kades dan Kasi Ekobang bersemangat mengisi ratusan karung dengan batu untuk dijadikan sebagai tembok saluran irigasi secara manual. “Kalu dide lok ini, masyarakat petani sawah di dusun kami ni dide tau besawah. Syukurlah Pak camat dan jajarannye galak nggerakkah warga kami gotong royong, mangke pacak ngayi’i sawah kami”, ungkap Jan, salahs eorang warga petani.
Menurut Sumarno, untuk usulan perbaikan ke pihak pemerintah Kabupaten Lahat sudah diajukan oleh kepala desanya. Hanya saja masyarakat harus bersabar dulu menunggu usulan tersebut terealisasi. “Ya, untuk usulan perbaikannya sudah diajukan, semoga segera terwujud. Kepada warga juga kita harapkan untuk bersabar”, terang mantan Camat Pseksu ini.
Kondisi ini, lanjut Sumarno, sudah dirasa oleh para petani sejak tahun 2015 silam. Yang mana bangunan siring yang jebol tersebut sudah berusia 15 tahun lalu dan secara perlahan terkikis oleh arus sungai, sehingga sekarang sudah jebol total dan tidak berfungsi lagi. “Langkah langkah yang kita lakukan sekarang adalah membuat saluran darurat dengan nmenggunakan kayu, papan, karung yang diisi dengan batu. sedangkan untuk memindahkan arus Sungai Lingsing ini, kita gunakan alat berat yang dipinjam dari PT. Perjapin. Mudah mudahan dapat menbgairi sawah warga”, pungkas dia.
Photo/Info : (SM)
Editor : (UJANG, SP)
BACA JUGA BERITA SEBLUMNYA :