Author : Hadi
MUARAENIM, LhL – Pedagang kaki lima yang sebelumnya berjualan di jalan umum seputaran pertokoan kota Muaraenim saat ini sudah di pindahkan ke Exs SMKN 1 ( asmea ) Muaraenim, namun anehnya walaupun sudah di pindahkan masih banyak petak yang sudah di bagikan tetapi tidak di tempat alias kosong.
Berdasarkan pantauan awak media di lokasi jum’at pagi ( 01/03/19 ) terlihat jelas di bagian belakang lokasi pembagian lapak tadi tepatnya di bawah Exs Gedung ruang belajar SMKN 1 tampak kosong melompong tidak ada satupun pedagang maupun pembeli berada di lokasi tersebut.
Menjawab rasa penasaran awak media mewawancarai salah satu pedagang ikan yang tidak mau di sebutkan namanya, dengan tegas pedagang tersebut mengatakan bahwa sewajarnya lapak dengan no 400 ke atas kosong barang mustahil jumlah pedagang kaki lima mencapai segitu, inikan kecerobohan pihak pengurus pasar, asal terima pendaftar entah pedagang entah bukan ini lah yang kami sayangkan.
“Mustahil lah pak jumlah kaki limo di jalan tu sampe delapan ratusan, asak asakan bae rombongan Kepala Pasartu nerimo pendaftaran, inila akibatnyo pasar lamo sepi pasar, baru sepi, men pasar baruni persis cak kalangan tambah dak tekeruan, “paparnya.
Sementara pedagang ikan giling yang berlokasi di pasar lama iwan widiharsono saat di wawancara awak media jum’at (01/03/19) berharap pemerintah harus segera menyatukan antara dua pasar yang terpisah tersebut agar pembeli tidak binggung dan pedagang merasa nyaman berjualan.
“Pening kak kalu model mak ini beli ikan di sini beli daon ubi di sano, kapan beli kelapo ngulang lagi kesini, ” tutur
Sementara itu salah satu tokoh pemuda pasar sawah Leman x mengatakan kepada awak media jum’at ( 01/03.19 ) menurutnya tidak semua pihak di libatkan contohnya ini, jelas – jelas pasar pagi ini berada di kampung sawah tetapi pengurus pasar tidak pernah melibatkan baik nasehat maupun saran dan pendapat.
“Dak pernah ngajak musyawarah cuek cuek bae pengurus pasartu, ” ujarnya.
Kepala Uptd pasar Muaraenim herman kamis sore ( 28/02/19 ) saat berbincang mengatakan pihaknya menunggu 5 hari kerja prihal tidak di tunggunya lapak tersebut, jika tidak di tempati maka akan coret dari daftar pedagang,
“Yo kito tunggu limo hari kerjo dak di tempati kito coret dari daftar ,” ujarnya bercerita.
Editor : Ahmad