Author : Repi Black
PAGARALAM. LhL – Jika biasanya, menjelang Pilkada atau Pilleg hal yang wajar kalau harus bertebaran spanduk dimana mana. Dengan tujuan untuk menjual visi dan missi, agar calon mendapatkan dukungan dan terpilih nantinya.
Akan tetapi, ironis dengan yang terjadi di Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Pagaralam. Karena faktanya tidaklah demikian. Dua kubu yang berseteru yakni kubu Zulfadli selaku pengurus Panti Asuhan Rahmi, dengan kubu Dimyati Rais yang biasa disapa Pandim selaku ketua PDM Pagaralam.o
Perseteruan berawal sejak kubu Zulfadli memasang spanduk di panti asuhan Rahmi yang bertuliskan ; Selesaikan masalah keuangan dan sawah yang dikuasai PDM. Hentikan Pemecatan guru dan TU sewenang wenang dan Kembalikan Musda sesuai dengan AD/ART Muhammadiyah.
Spanduk dari Panti Asuhan Rahmi dibalas oleh PWM. yang berisikan : Diberitahukan kepada seluruh masyarakat Kota Pagaralam dan sekitarnya, untuk tidak terprovokasi dan percaya terhadap spanduk yang terpasang di Panti Asuhan Rahmi Kota Pagaralam. Karena berdasarkan Surat Keputusan PWM Sumsel Nomor.004/10/B/2017 dengan Keputusan sebagai berikut ;
1.Bahwa Panti Asuhan Rahmi berikut lahan dan sawah yang ada adalah aset persyaratan.
2 Terkait dengan tuntutan dengan hasil Musda Muhammadiyah Pagaralam itu sudah final dan sudah di SK_kan oleh Pengurus Wilayah Muhammadiyah sehingga tidak bisa di dianulir lagi.
3.Terkait dengan pemberhentian guru dan karyawan yang ada di lingkungan PDM Pagaralam adalah kewenangan PDM Pagaralam.
Spanduk pun bersahut dari Pengurus Panti Asuhan yang bertuliskan :
1. Panti Asuhan Rahmi berikut lahan sawah yang ada adalah Aset persyarikatan Muhammadiyah jawabnya : Benar, yang kami tanya adalah : Hasil sawah berserta uangnya sejak Agustus 2011 s.d Maret 2016. Dikemanakan ?
– Diperuntukan buat apa ?
– Kenapa tidak pernah musyawarah dengan pengurus Panti Asuhan ?
Perang spanduk ini terpampang jelas di PDM Pagaralam terpantau oleh wartawan harian ini,Selasa (04/04).
Sementara Pandim, ketika dihubungi via ponselnya, Selasa (04/04) lebih memilih bungkam terhadap sikap kedua spanduk tersebut.no
“No comment dalam hal ini.” katanya.
Sedangkan Zulfadli melalui Firdaus selaku pengurus Panti Asal Rahmi, saat dihubungi melalui ponselnya menyatakan, bahwa pihaknya menginginkan transparansi keuangan hasil sawah milik panti .
“Kami ingin keterbukaan atau transparansi”, tegasnya.
Editor : Yadi