Lahat Hotline
Related Articles
Author : HENDRI P
MABAR, LhL – Sehubungan dengan kontrak Izin Usaha Penambangan (IUP) Pelona sudah habis, maka dari itu langsung diambil alih oleh Pertamina EP Asset – 2 limau Field. Hal ini diungkapkan Daris Salam salah seorang security yang sedang berjaga.
“Sepengetahuan saya Produksi minyak masih normal, seperti yang dikelolah oleh pelona dulunya perhari masih 80 barrel minyak mentah. Masalah alasannya kenapa diambil alih mungkin oleh kerena habis kontrak. Pertamina EP Asset – 2 limau Field ini kantornya berada di Kota Prabumulih, jadi pegawainya kontrol kesini tidak menentu terkadang dalam satu Minggu itu satu kali dan bahkan ada dua Minggu satu kali kesini seketika dia ada kepentingan saja berkunjung kesini,” jelas Darwis, Rabu (11/1).
Saat ditanyai perihal apakah karyawan yang bekerja sekarang di Pertamina EP Asset – 2 Limau Field, masih menggunakan karyawan lama yaitu para pekerja Pelona yang dulu?.
Hafid Asad, salah seorang, karyawan kontrak menjelaskan, seluruh para pekerja yang bekerja masih menggunakan karyawan pelona yang dulu.
“Para pekerja Pertamina EP Asset – 2 Limau Field masih menggunakan karyawan yang dulu. Masalah setatusnya kami adalah karyawan kontrak,” ujar Hafid.
Apakah mungkin Pertamina EP Asset – 2 limau Field akan mengangkat para pekerja karyawan kontrak yang dikerjakan akan diangkat menjadi karyawan tetap.
Sementara itu, untuk kemungkinan diangkatnya karyawan Pelona yang lama oleh Pertamina, Hafid Asad mmgatakan, rasanya mustahil untuk pertamina mengangkat karyawan kontrak di Pelona untuk menjadi karyawan tetap di Pertamina. Itu dikarenakan ia dan rekannya sudah berumur dan pendidikan mereka pun tidak menunjang.
“Masalah setatus buat menjadi karyawan Pertamina tidaklah mungkin, karena umur sudah tua dan pendidikan haruslah SI sedangkan kami hanya tamatan SMA sederajat. Dan juga biasanya Pertamina ini sama seperti PNS ada beberapa tes yang dilakukan apabila mau menjadi karyawan tetap. Jadi tidak bakalan akan menjadi karyawan Pertamina kami – kami ini,” ungkapnya.
Editor : YADI
