EMPAT LAWANG, LhL – Semakin mendekati hari raya idul fitri Kemacetan di pasar Tebing Tinggi saat arus mudik semakin parah. Penyebabnya, saat mendekati hari raya Idul Fitri pasar di padati oleh masyarakat yang ingin membeli kebutuhan untuk hari raya, ditambah volume kendaraan pemudik meningkat. Belum lagi para bentor yang tidak tertib saat menunggu penumpang.
Pantauan di lapangan, pasar Tebing Tinggi kemacetan parah terjadi saat siang hari, dimana saat itu banyak masyarakat yang memadati pasar, dan juga jalan di pasar Tebing Tinggi banyak digunakan oleh Pedagang Kaki Lima (PKL) untuk menjajahkan jualannya hingga memakan badan jalan, ditambah volume kendaraan pun makin meningkat.
Faktor lain penyebab kemacetan ini, dikarenakan tidak adanya pos pelayanan dan keamanan di simpang tiga Jalan Poros Talang Banyu Kelurahan Tanjung Kupang, membuat pemudik terjebak macet di Pasar Tebing Tinggi.
Tak hayal kemacetan ini dikeluhkan oleh masyarakat dan pemudik yang melintasi pasar Tebing Tinggi Kabupaten Empat Lawang. “Entah sampai kapan pasar Tebing Tinggi ini bebas dari macet. Ini Pekerjaan Rumah (PR) pemerintah Kabupaten Empat Lawang yang tak pernah terselesaikan,” keluh Yansah (28) salah seorang warga Tebing Tinggi.
Menurut dirinya, pemerintah bersama pihak Polres Empat Lawang, harus mencari jalan keluar untuk mengatasi permasalah kemacetan pasar. “Permasalahan macet ini selalu menjadi keluhan, tapi pemerintah seperti tutup mata dan telinga saja dengan permasalahan ini. Coba pemerintah cari jalan keluarnya,” katanya.
Lain hal yang dikatakan Ahmad salah seorang pemudik yang melintasi Pasar Tebing Tinggi, dirinya mengeluhkan, tidak adanya pos pelayanan di beberapa persimpangan di Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Empat Lawang. “Kami terjebak kemacetan di pasar ini, karena saat bertanya dengan warga tepatnya di sekitar simpang tiga katanya lurus bisa belok bisa. Ya kami lurus saja ternyata lewat pasar yang macet ini,” ungkapnya.
Dirinya mengaku, tidak melihat adanya petunjuk jalan di persimpangan. “Tidak lihat tu, mungkin petunjuk jalannya kecil jadi kami tidak melihat,” katanya.
Naskah / photo (IBL)