Lahat Hotline
Related Articles
Author : Karel
MUARA ENIM, LhL – Seiring dengan rencana Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, tentang janji akan mengalihkan jalur angkutan batubara ke jalan khusus (Tidak melintas di jalan umum), sepertinya jadi isyu yang menjadi Tranding Toupik dan dipertanyakan kalangan aktivis dan pemerhati kegiatan Pemerintah di Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan. Karena hingga saat ini, armada angkutan batubara masih melintas di jalam umum.
Mencuatnya isyu ini, setelah beredarnya surat undangan pemilik Ijin Usaha Pertambangan (IUP) yang bergerak di wilayah Sumatera Selatan tertanggal 24/10/18 yang pertemuannya digelar di kantor Energi Sumber Daya Mineral dan Batubara Provinsi Sumatera selatan.
Jul (40) salah satu Anggota LSM di Muara Enim saat dikonfirmasi mengaku sangat kecewa dengan masih beroperasinya transportasi angkutan batubara tersebut, khususnya yang selalu melintas di jalan Kabupaten Muara Enim. Padahal kata dia, gubernur terpilih dengan tegas akan menertibkan semerawutnya angkutan batubara tersebut.
“Seminggu saya dilantik jadi gubernur, angkutan batubara akan saya tertibkan”, beber Jul, bernada menirukan, Sabtu (27/10/18).
Begitu juga dengan Tomi (35), pegawai Dinas Perhubungan Kabupaten saat di Konfirmasi ke salah satu pegawai Dinas Perhubungan Kabupaten Muara Enim ini menyebut, banyaknya aturan lalulintas kendaraan batubara di Muara Enim itu, guna menghindari kemacetan
“Saya hanya bawahan, namun banyaknya antrian kendaraan batubara di areal terminal Muara Enim ini, guna menghindari macet”, terangnya.
Selain itu, Herman (50) seorang sopir truck angkut batubara ini mengaku, bagaimana saja aturan Pemerintah, ia hanya dapat berharap agar pekerjaannya bisa lancar saja.
“Apapun kebijakan Bapak Gubernur, hendaknya jangan ada salah satu pihak yang dirugikan”, harap Herman.
Begitu juga yang disampaikan Agus yang meyebut diri sebagai team sukses gubernur terpilih ini mengatakan, masih beroperasinya truk angkutan batubara di jalan umum ini, membuat masyarakat muara enim khususnya, sangat kecewa.
“Kami harap janji penertiban angkutan batubara ini, segera terealisasi. Tujuannya, agar masyarakat merasa nyaman menggunakan jalan umum ini”, pungkas Agus.
Editor : Ahmad
