Author : Ivi Hamzah
MULAK ULU, LhL- Indonesia yang kaya akan peninggalan sejarah seperti batu arca megalite, sungguh membuat para ilmuwan atau arkeolog untuk terus mengungkap sejarah atas peninggalan kerajaan kuno tersebut. Seperti yang dilakukan Prof. Dr. Dominik Bonatz. Mr Yohannes, dan Anecha, yang berasal dari Negara Jerman hari Sabtu (2-3-19) melakukan penelitian batu kerbau dan batu jeme (orang) yang berada di Desa Geramat Kecamatan Mulak Ulu Kabupaten Lahat provinsi Sumatera Selatan.
Kedatangan Dominik bersama rekannya ini, sengaja datang dari negaranya Jerman untuk melakukan penelitian terhadap batu arca megalite yang berada di Indonesia. Dikatakan Dominik, ia melakukan penelitian mulai dari bentuk, panjang, lebar dan tinggi, nantinya akan dimuat di internet sebagai sarana informasi megalite.
“Kita melakukan penelitian beberapa megalite yang berada di Indonesia, nanti kalau ada seminar akan kita sampaikan pada masyarakat di luar, untuk informasi sejarah,” ungkapnya.
Masih kata Dominik, ia sangat kagum dengan banyaknya megalite yang berada di Indonesia, khususnya Kabupaten Lahat.
“Ini sangat mengagumkan, jaga baik-baik tempat ini, biarkan dengan nilai-nilai aslinya,” tambahnya.
Maryoto atau biasa dipanggil Mario Andramartik, selaku pemandu (guide) sekaligus penggiat pariwisata Kabupaten Lahat dalam kunjungannya bersama bule Jerman ini, mengatakan bahwa mereka adalah arkeolog dari universitas Berlin yang ingin mempelajari beberapa batu pra sejarah yang ada di Indonesia. Seperti pesan yang ia sampaikan untuk batu megalite biarkan dia alami dan jangan ada pembangunan atap yang permanen.
“Kita yang punya wilayah harus merawat dan menjaga kebersihannya, tidak usah ditutup atau dipasang atapnya agar tetap keasliannya,” terang Mario menterjemahkan.
Masih kata Mario, usai melakukan beberapa penelitian di wilayah kabupaten lahat, Mr. Dominik dan rekannya akan bertolak ke Padang Sumatera Barat untuk melakukan penelitian.
“Orang asing begitu cintanya pada megalite, masa kita yang punya tidak senang, oleh sebab itu mari kita menjaga dan mempromosikannya pada negara luar, agar kabupaten lahat menjadi tujuan wisata, karena lahat megalite terbanyak di Indonesia,” pungkasnya.
Editor : Ahmad