Author : Jack Mania
MULAK ULU, LhL – Untuk memberikan pelayanan dan perataan listrik di semua tempat, maka hari ini Selasa (7/2/17), PLN unit Sumatera Bagian Selatan menggelar sosialisasi jalur kabel yang melewati perkebunan penduduk.
Sosialisasi Row Sutet ini bertempat di Desa Lawang Agung, Kecamatan Mulak Ulu, Kabupaten Lahat, karena desa ini mempunyai 16 sutet, yang berdiri di lahan pertanian warga.
Riskal Majid, selaku juru bicara dari pihak Sosialisasi Row Sutet Pt PLN Persero, mengucapkan terima kasih pada warga yang tanahnya terkena jalur sutet, dan pembangunan sutet di areal perkebunan warga ini berjalan dengan baik,
“Sutet yang berdiri di atas lahan tersebut di nyatakan aman”, ujar Riskal di hadapan masyarakat.
Sebanyak 16 sutet itu, terang dia, telah selesai dipasang beberapa waktu lalu. Untuk sosialisasi hari ini mengenai lahan yang dilewati oleh kawat dari sutet satu ke sutet lainya berjarak 26 meter akan ada ganti ruginya, menurut peraturan yang berlaku.
“Dan itu tergantung dari tanam tumbuh di lahan tetsebut, istilahnya ganti rugi numpang lewat untuk pemasangan kawat. Apabila selesai pemasangan nanti warga boleh menanam kembali, asalkan jangan menanam tumbuhan yang tinggi hingga mencapai kawat di atas sutet. Karena kawat tersebut teraliri oleh listrik”, tambahnya,
Sementara Gunawan (43), Kepala Desa Lawang Agung, saat dimintai keterangan tentang sosialisasi ini menuturkan, bahwa pihaknya sangat berterima kasih atas sosialisasi ini.
“Dengan begini, warga kami mendapatkan ilmu yang sangat bermanfaat. Saya selaku kepala desa tidak akan menghalangi untuk pemasangan kawat penghubung jalur sutet ini”, jelas pria yang berjiwa sosial ini,
Sedangkan salah seorang pemilik lahan, Rasuludin (50), saat di tanyai oleh wartawan Lahathotline.com tentang lahanya tersebut, juga membenarkan jika kebun sawit dan cengke miliknya dilewati oleh kawat yang teraliri listrik tetsebut.
“Nanti kata pihak pengembang akan di ganti rugi tanam tumbuhnya, kami sangat senang. Apalagi jika selesai pemasangan kawat nanti lahan kami boleh ditanami kembali, jadi kami tidak merasa dirugikan,” jelas Rasul.
Editor : UJANG, SP