Author : Jack Mania
KOTA AGUNG, LhL – Sehubungan dengan telah terjadinya percekcokan antara Jon Kenedi dan Suedi yang berselisih batas tanah pada Senin (26/12). Akhirnya menemui titik terang.
Dengan hasil perundingan yang dimediasi oleh anggota Polsek Kota Agung dan Kepala Desa Tanjung Bulan sebagai penengah, perselisihan dan perkelahian Jon dan Suedi sepertinya akan berakhir.
Perselisihan batas tanah yang hampir berlanjut kepembacokan itu, dipicu oleh pemasangana tonggak pembatas sejengkal tanah. Oleh Polsek Kota Agung dan Kades setempat, kemudian situasi berhasil diamankan.
Kapolsek Kota Agung, AKP Aan Sumardi melalui anggotanya Bripka Febriansyah dan anggota lainya mengaku merasa lega, karena perselisihan ini berhasil dengan menempuh jalur damai,
“Ya kami dari Polsek Kota Agung merasa senang, sebab mereka sudah bisa kita damaikan”, kata Febriansyah.
Sementara itu, Suedi yang berselisih faham dengan tetangganya, Jon ini berharap sekali kedamaian. Jangan sampai permasalahan ini terulang lagi, sebaliknya Jon Kenedi juga demikian.
Jon dan Suedi, pun akhirnya sepakat membuat perjanjian di atas materai. Apabila di antara Jon dan Suedi melanggar perjanjian tersebut, maka siap untuk di penjarakan. Kesepakatan tersebut disaksikan oleh Kepala Desa beserta Polsek Kota Agung.
Selanjutnya dua warga ini, dikawal ketat oleh anggota polisi dan Kepala Desa Tanjung bulan, untuk menarik tali sebagai pembatas ukuran tanah yang diperebutkan, dan di saksikan oleh masyarakat Watas Dusun Tiga Tanjung Bulan.
Hamidi selaku Kepala Desa memasangkan tonggak yang disepakati kedua belah pihak, supaya Jon dan Suedi kembali rukun dan damai seperti semula.
“Alhamdulilah tonggak ini sudah di sepakati, dan saya langsung yang memasang, supaya Jon Kenedi dan Suedi tidak cek-cok lagi ” kata Hamidi.
Hamidi juga berpesan pada warganya, supaya semua permasalahan agar diatasi dengan kepala dingin, dan duduk bersama cari solusi yang terbaik dengan tanpa ada keributan.
Sedangkan Mista (37), warga Watas yang sempat menyaksikan percekcokan tersebut, juga merasa senang, karena Jon dan Suedi sudah sepakat damai, yang ditandai dengan bersalaman di hadapan petugas, Kades dan warga lainnya.
“Sujud syukur. Mereka berdua sudah damai, muda mudahan mereka tidak melanggar perjanjian yang telah di sepakati”, harap Mista, mendoakan.
Editor : UJANG, SP