TEBING TINGGI, LhL – Hampir di setiap daerah nasib kuli tinta mengalami kesamaan yang serupa, dimana tidak adanya kejelasan kerjasama antara pihak humas pemerintah daerah dengan awak media, tidak sedikit awak media yang menyayangkan hal ini dimana di sisi lain awak media masih memikirkan bagaimana kemajuan sebuah daerah dapat dipublikasikan jika kerjasama antara humas dan media diputuskan.
Seperti di Kabupaten Empat Lawang sendiri, telah disampaikan oleh pihak humas pemkab Empat Lawang, bahwa kemungkinan besar kerjasama berlangganan koran antara humas dengan media terancam dan dikhawatirkan diberhentikan atau di stop mulai bulan Juli mendatang.
Alasan mereka memberhentikan kerjasama langganan koran dengan pihak media salah satunya adalah alasan dana, tidak adanya anggaran untuk media lagi bahkan tidak hanya kerjasama dalam bentuk pemberitaan advertorial yang terancam tetapi kerjasama berlangganan koran pun terancam diberhentikan juga.
Menanggapi hal ini seorang wartawan senior sebut saja namanya Chan mengatakan, jika memang pihak humas melakukan hal yang demikian itu sama saja pihak humas memutuskan hubungan kerjasama antara pemkab Empatlawang dan media. “Saya sudah katakan kepada pihak humas jikalau pihak humas melakukan hal tersebut maka itu berarti pihak humas memutuskan hubungan kerjasama antara humas dengan media,” ujar Chan.
Ditambahkan Chan, dirinya mengaku daripada menghentikan langganan koran di humas lebih baik humas menghentikan advertorial saja karena pemberhentian berlangganan koran itu berhubungan langsung dengan pihak perusahaan. “kami harus jawab apa jika pihak perusahaan mempertanyakan hal ini kepada kami, masak langganan koran saja tidak mampu, sementara ” keluh Chan.
Senada juga disampaikan foy, dirinya berharap agar pihak humas berpikir ulang masalah pemutusan langganan koran. “secara tidak langsung yang dirugikan tidak hanya pihak media tapi juga pemkab dan masyarakat” terang Foy.
Ditambahkannya, pihak pemerintah rugi jika ada berita yang bersifat penting, tapi pemimpin daerah tidak tahu akan kabar berita itu , rugi juga bagi masyarakat dimana disaat mereka terpuruk dan mengharapkan perhatian dan belas kasih pemimpinnya ternyata hanya seperti punguk merindukan bulan. “Coba bayangkan, ada masyarakat mengalami kebakaran rumah bahkan ada korban jiwa, tapi pemerintah daerah tidak tahu akan hal itu, jangankan bantuan bahkan perhatian dan belas kasih pun jauh panggang dari api, jadi itu salah satu contoh kecil saja, belum lagi jika ada berita yang lebih penting lagi” tegasnya.
Sementara terlihat jelas dilapangan, hal itu sangat tidak sesuai, terlihat di depan pemkab adanya air mancur yang masih mengalir dengan deras. “Air mancur kan juga butuh dana, belum lagi yang lainnya. Itu menunjukan berarti pihak Pemkab Empat Lawang lebih membutuhkan air mancur yang indah dari pada wartawan atau media,” ungkap salah seorang wartawan.
Naskah / photo (NOPIRIADI)