LAHAT, LhL – Setelah tertangkap dan tertembaknya pelaku kejahatan pembantaian keluarga penjual bakso pajungkung di desa Gedung Agung Kecamatan Merapi Timur, Aswari mengunjungi Mapolres Lahat guna melihat dan memantau siapa sebenarnya pelaku pembantaian sadis tersebut.
Bupati Lahat Syaifudin Aswari Rivai saat bertemu dengan tersangka yang tertangkap mengatakan, ada apa sebenarnya dengan pelaku, kenapa begitu tegahnya melakukan hal sekejam itu, padahal korban tidak pernah mengganggu para pelaku. “Kenapa kamu melakukan hal ini, ada apa dengan kamu?,” tanya Wari geram melihat pelaku.
Wari menambahkan, kalau hanya karena uang satu atau dua juta terus tersangka sampai khilaf melakukan hal tersebut. “Kalau cuma ingin uang sejuta datang saja kepada saya. Kenapa harus membunuh, menghabisi orang sekeluarga, apa salah mereka sama kamu, apakah kamu punya dendam sama korban,” tanya Wari lagi dengan kesal.
Wari mengatakan, kesalahan pelaku itu tidak bisa dimaafkan oleh siapapun, perbuatan pelaku benar benar memalukan Lahat “semua Lahat malu akibat perbuatan kalian yang tidak punya otak, kenapa tidak berpikir dulu sebelum bertindak” lagi lagi Wari bertanya pada pelaku yang terkesan memiliki muka tanpa dosa tersebut.
Mendingan orang seperti ini, kata Wari, diberikan obat anjing gila saja biar jadi gila benaran atau lepas saja kepalanya sekalian. “Kemana kalian menaruh otak kalian. Coba hal ini menimpa keluarga kalian, orang seperti kalian ini bagusnya kasih obat anjing gila saja biar gila sekalian atau lepaskan saja kepala kalian biar tau,” tutur Wari penuh kesal dengan pelaku.
Sementara pelaku yang tertangkap saat ditanyai Aswari mengakui, jika dirinya melakukan itu lantaran tidak punya uang dan tidak punya kerjaan sehingga tanpa pikir panjang mau melakukan perampokan yang berujung pada pembantaian penjual bakso beserta anak dan istrinya yang sedang hamil lima bulan. “Saya melakukan hal itu lantaran saya tidak punya uang” aku pembunuh kejam sendiri.
Dikatakan tersangka, korban menjadi target lantaran korbanlah yang memiliki harta paling banyak diantara tetangganya yang lain. “Diantara tetangga yang lain penjual bakso inilah yang paling banyak hartanya, makanya kami rampok,” ungkap Saudi.
Dikatakan pula oleh Saudi, mereka mengambil uang, HP, BPKB Mobil dan mobilnya. Kemudian dibawa lari menggunakan mobil korban sendiri dan mayat korban dibuang ke desa salah satu pelaku lainnya. “Diajak salah satu teman untuk membuang mayat ke desa salah satu taman kami di OKI Timur” celoteh Saudi.
Naskah /photo (NOPIRIADI)