MERAPI BARAT, LhL – Berlangsungnya hujan beberapa hari tekakhir ini tidak hanya mengancam terjadinya bencana banjir dan longsor. Namun juga bisa berdampak pada hal lain.
Seperti yang dialami oleh Wati (37) warga Desa Lubuk Kepayang kecamatan Merapi Barat mengaku kesulitan menjemur padi untuk digiling menjadi beras. “dimusim penghujan ini tidak hanya bisa sak sebabkan.banjir akan tetapi bisa saja berdampak pada perekonomian warga, seperti suami saya yang merupakan petani karet, sesudah nyadap getah karet tiba-tiba curah hujan lebat akibatnya getah karet tidak dapat diambil disebabkan sudah mencair karena air hujan. akan tetapi kami juga kesulitan menjemur padi yang akan digiling” ucapnya.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan, jika menjemur padi di musim panas membutuhkan waktu 2 sampai 3 hari selanjutnya bisa di giling menjadi beras. Namun, ketika hujan turun membuat warga kesulitan menjemur padi bahkan bisa mencapai 1 minggu agar bisa dikeringkan. “Kalau musim panas paling lama 3 hari padi dijemur sudah bisa digiling tapi kalau musim penghujan paling tidak membutuhkan waktu 1 minggu untuk mengeringkan padi” ungkapnya.
Untungnya kata Wati, walaupun menunggu keringnya lama dan tidak punya uang, saat mau menggiling padi ada kebijakan pemilik mesin giling bisa dibayar dengan beras saja. “alhamdullilah saya dapat menggiling padi walaupun tidak bawa uang karena bisa dibayar dengan beras.” ujarnya.
Sementara itu Paung pemilik mesin padi mengatakan walaupun mereka tidak bawa uang cast tapi bisa juga ditukar dengan beras. dari megiling beras 100 kilo gram kalau dibayar dengan uang senilai 80,000; tetapi klo dibayar dengan beras senilai 10 kg per 100 kilo gram” tukasnya.
Naskah / photo : I’in