Lahat Hotline
Related Articles
Author : Prima
LAHAT, LhL – Sejak tahun 2014, Jembatan Lematang II mangkrak atau pembangunan tertunda hingga saat ini. Padahal jembatan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat. Sabtu ( 20/10).
Selain sebagai penghubung Kecamatan Lahat dan Kecamatan Lahat Selatan. Bila jembatan ini dibangun pembangunan akses jalan bisa diperluas dan dijadikan jalan lingkar luar kota Lahat.
Plt Kepala Dinas PUPR Lahat, Mirza Azhari ST mengungkapkan bahwa jembatan Lematang II, yang terletak di Desa Ulak Lebar Kecamatan Lahat awalnya dibangun dari proyek APBD provinsi. Bila jembatan ini dibangun, maka akses jalan dari Lahat Selatan Tanjung Payang bisa dibuka. “Untuk tahun ini melalui dana DAK diperbaiki jalan dari talang Sawah ke Kecamatan Pagar Gunung. Bila jembatan itu (Lematang II, red) dibangun maka jalan bisa kembali dihubungkan ke Desa Ulak Lebar dari Talang Sawah,” ungkapnya
Bila jalan tersebut sudah terhubung, maka jalan akses ke Desa – desa yang yang ada di sekitaran jalan penghubung tersebut juga bisa dibuka.
“Seperti akses jalan ke Desa Perigi dan Pagar Batu, karena selama ini akses jalan hanya melalui jembatan gantung dari jalan Lahat- Pagaralam via Pulau Pinang,” bebernya.
Tak hanya itu, jembatan tersebut juga bisa membuka perluasan akses jalan di wilayah kecamatan Lahat Selatan, Pulau Pinang dan lainnya. “Pembanguna jembatan itu sangat prioritas dan Pemda Lahat siap mendukung untuk membuka akses jalannya. Karena akan ada jalan lingkar luar kota Lahat sebagai alteenatif jalan,” sambungnya.
Kemudian jalan provinsi yang dianggap prioritas ialah akses jalan Lahat- Pagaralam via Gumay Ulu. Ketika penutupan jembatan endikat lalu, jalan Gumay menjadi jalan alternatif. Sementara kondisinya saat ini juga berlobang.
“Kita harapkan juga menjadi prioritas untuk pembangunan tahun 2019 mendatang,” tambahnya.
Sementara Dika warga Lahat mengaku sangat mendukung kalau memang jembatan Lematang II dibangun dan akses jalan kabupaten akan diperluas.
“Saya pernah ke Perigi dan Pagar Batu. Disana mobil tak bisa masuk dan harus jalan melalui jembatan gantung ke desa. Katanya memangvada rencana pembangunan jalan namun lewat Talang Sawah. Saya harap bisa terealisasi,” ungkapnya.
Begitupun disampaikan Hermi warga Gumay Ulu, mengaku sempat was- was saat berkendara melintasi jalan Gumay Ulu. Apalagi saat itu dirinya mengendarai mobil bersama keluarga dan sempat mati lantaran tersangkut di jalan rusak.
“Jalan yang rusak itu ada di tanjakan. Alhamdulillah mobil tidak sampai mundur. Kami harap jalan gumay ulu bisa diperbaiki karena menjadi salah satu akses jalan utama masyarakat,” ungkapnya.
Ditambahkan lagi oleh Plt Kepala Dinas PUPR, Mirza bahwa untuk tahun 2018 ini telah dilakukan perbaikan, peningkatan dan pemeliharaan jalan menggunakan dana DID sebesar Rp10 M, DAK sebesar Rp17 miliar dan APBD. “Kalau untuk Bantuan Gubernur dua tahun terakhir ini belum ada,” tambahnya.
Sementara tahun depan diusulkan melalui KUAPPS sebanyak Rp 420 miliar untuk jalan dan jembatan di Kabupaten Lahat. Pengajuan Dana DAK juga sudah ke Kementrian, lalu untuk bantuan gunerbur diharapkan dapat tahun 2019 mendatang.
“Kalau DID biasanya karena reward, jadi kami menunggu saja,” tukasnya.
Editor : Zadi
