Lahat Hotline
Related Articles
Author : Team
MULAK SEBINGKAI, LhL – Ribuan warga dari Empat Kecamatan datangi Tebat Kemang Desa Durian Dangkal Kecamatan Mulak Sebingkai Kabupaten Lahat, tepatnya yang berlokasi di Desa Talang Padang Kecamatan Mulak Sebingkai, Minggu (19/08/18). Kedatangan warga dari Empat Kecamatan ini, diantaranya Kecamatan Mulak Sebingkai, Kecamatan Pagar Gunung, Kecamatan Mulak Ulu dan Kecamatan Kota Agung, bertujuan untuk memanen ikan.
Panen ikan di Tebat Kemang ini tentunya dibuka oleh Hadi, Sidik, Juli dan Saifudin, panitia dari pemilik tebat/kolam. Warga yang datang dari Empat Kecamatan ini datang sesuai dengan undangan, pasalnya panitia hanya mengundang warga yang ada di Empat Kecamatan tersebut.
Saifudin salah satu panitia dan selaku Kepala Desa Durian Dangkal sekaligus tuan rumah tebat kemang mengatakan, pengeringan tebat kemang ini di mulai dari hari Sabtu sekira jam 08.00 malam, dan selesai pengeringan sampai dengan hari Minggu jam 11.00 pagi.
“Setelah tebat kemang ini sudah kering, dan ikannya sudah bisa diambil, warga yang datang tentunya harus memenuhi persyaratan dari panitia terlebih dahulu. Warga yang datang boleh mengambil sendiri ikan yang ada di Tebat /kolam, akan tetapi harus membayar 50 ribu perorang dan dibayarkan ke panitia, habis itu warga boleh menangkap ikan sepuasnya seberapa banyak mereka dapat dan tidak bayar lagi jika sudah bayar 50 ribu ke panitia “, ungkapnya.
Hal yang senada disampaikan juga oleh Juliansyah, Kepala Desa Talang Padang, pengeringan tebat/kolam ini tentunya memakan waktu yang cukup lama, pasalnya luas kolam ini bisa mencapai 10 hektare bahkan lebih.
” Kami dari hari sabtu malam mulai mengeringkan kolam, dan selesainya hari minggu sekira jam 11 siang. Jadi waktu kami menunggu kolam ini kering selama 15 jam lebih, dan akhirnya bisa dipanen seperti sekarang ini”, cetusnya.
Gunawan, selaku masyarakat dari Desa Danau Belidang dirinya mengaku, rasa senangnya dengan adanya panen ikan tebat kemang milik Desa Durian Dangkal, sebab ini merupakan kesempatan yang baik baginya untuk menangkap ikan sepuasnya.
” Cukup dengan membayar 50 ribu bisa menghasilkan ikan yang banyak, tergantung di kita yang lincah menangkapnya. Ikan saya dapatkan melebihi dari harga pendaftaran jika diperkirakan ikan saya bisa dibeli dengan jumlah 200 ribu rupiah, sedangkan modal hanya 50 ribu “, akunya.
Terlihat di lokasi, ribuan masyarakat atau warga saling bersemangat mencari ikan dengan berebutan. Meskipun dibawah terik matahari, tapi itu tidak menjadi halangan dan rintangan bagi mereka untuk memanfaatkan kesempatan yang sangat mereka senangi. Dari sejumlah masyarakat yang memanen hingga selesai tidak ada yang merasa dirugikan, bahkan menurut mereka bisa menguntungkan 3 kali lipat dari uang 50 ribu.
Editor : Zadi
