KIKIM TIMUR, LhL – Kartu Indonesia Pintar (KIP) adalah salah satu bantuan pemerintah untuk anak-anak yang kurang mampu melanjutkan pendidikan, tapi tepatkah jika penerimanya orang-orang yang sudah bekeluarga, jelas hal itu menimbulkan tanda tanya bagi masyarakat.
Untuk di beberapa desa di Kikim Area penerima kartu sakti presiden ini banyak yang tidak tepat sasaran, lantaran banyak yang menerima kartu ini sudah bekeluarga, karena data yang di pakai adalah data tahun 2012, seperti di desa Lubuk Layang Ilir, ada beberapa warga yang menerima kartu ini sudah berumah tangga.
Kusnadi Kepala Desa Lubuk Layang Ilir yang akrab di panggil Kus ini mengungkapkan, di desanya ada beberapa kartu yang tidak dibagikan lantaran penerimanya itu sudah bekeluarga atau sudah tamat sekolah. “Data yang di pakai untuk kartu sakti ini adalah data tahun 2012, seharus nya pemerintah terkait memperbaharuai data ini sesuai dengan yang ada sekarang. Kami tidak membagikan kartu ini karena yang menerima kartu ini sudah memiliki keluarga,” katanya.
Kus menambahkan, seharusnya waktu pendataan harus berkoordinasi dengan pemerintah desa, supaya sesuai dengan yang ada di lapangan. “Kami cuma membagikan kartu ini, masalah pendataan itu memakai data beberapa tahun yang lalu, jadi ada beberapa kartu ini tidak kami bagikan lantaran orang yang menerima sudah bekeluarga,” ujarnya.
Naskah / photo (jackson)